Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook, Twitter, Google Silakan Pergi jika Abaikan Sistem Keamanan

Kompas.com - 27/08/2017, 19:39 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta perusahaan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga Google melakukan pengetatan terhadap konten-konten negatif yang beredar di platform mereka.

Rudi menjelaskan di Jakarta, Minggu (27/8/2017), sebagai perusahaan yang berbisnis di Indonesia, harusnya perusahaan-perusahaan tersebut juga peduli dengan pengamanan platformnya. Rudi mencontohkan grup penyebar berita hoaks Saracen yang beberapa waktu lalu ditangkap. Dia mengatakan, kelompok itu menggunakan akun-akun di media sosial untuk menyebar konten negatif tersebut.

Rudi mempersilahkan perusahaan-perusahaan itu angkat kaki jika tak peduli dengan keamanan di Indonesia dan hanya mementingkan bisnis mereka.

Baca juga: Saat Rudiantara dan Menteri Arab Saudi Bicara soal Kebebasan Pers

"Jadi tanggung jawab  mereka karena mereka berbisnis di Indonesia dan memanfaatkan pasar Indonesia. Kalau mereka berbisnis kan logikanya concern dengan stabilitas ekonomi, politik," ujar Rudi.

"Saya bilang sama mereka, kalau anda memang tidak mau mempersiapkan apakah anda memang punya tujuan membuat Indonesia tidak stabil. Anda harus bertanggung jawab. Anda enggak bertanggung jawab, anda enggak usah bisnis di Indonesia," kata Rudi.

Ia menjelaskan, proteksi dan pengawasan penyebaran akun-akun hoaks bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan masyarakat saja. Perusahaan penyedia platform memiliki peran yang sangat penting.

"Platform ini juga harus kita manage karena mereka juga tanggung jawab. Jangan hanya dilemparkan bahwa ini antara masyarakat Indonesia, pemerintah Indonesia, penegak hukum Indonesia," ujar Rudi.

Lihat juga: Jokowi: Saracen Mengerikan, Saya Perintahkan Kapolri Usut Tuntas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com