Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram, Menristek Ingin Semua Pemalsu Ijazah Ditangkap Habis

Kompas.com - 11/08/2017, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengaku geram dengan masih maraknya pemalsuan ijazah yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu ia ungkapkan menanggapi aksi kepolisian yang kembali membongkar praktik pemalsuan sertifikat dan ijazah palsu di Tambora, Jakarta Barat, Selasa (8/8/2017) kemarin.

"Orang yang namanya mau berbuat jahat, semua cara dilakukan. Makanya harus ditangkap habis," ungkap Nasir di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Nasir mengakui, celah untuk melakukan pemalsuan ijazah tersebut selalu ada, meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah pemalsuan.

"Makanya kami harus bentengi itu, dengan sistem. Memang, ijazah sudah pakai hologram, toh tetap ada yang memalsukan. Jangan sampai beredarnya ijazah palsu ini membuat masyarat tak percaya lagi dengan ijazah," ungkap Nasir.

(Baca: Gunakan Ijazah Palsu, Kades di Ogan Ilir Diserahkan ke Kejaksaan)

Sebelumya, Polda Jawa Barat menggerebek rumah di gang Siaga 1, jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat yang menjadi markas pembuatan berbagai macam surat maupun dokumen palsu.

Di tempat ini ditemukan berbagai perlengkapan pembuatan surat- surat palsu seperti surat sertifikasi guru, KTP, SKCK, ijazah dari SD hingga perguruan tinggi, surat tanah dan berbagai stempel dari berbagai macam instansi.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui sejak kapan kegiatan pencetakan surat palsu ini dan kemana saja distribusinya.

Kompas TV Polda Jabar Gerebek Tempat Pembuatan Ijazah Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com