Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendekatan Keamanan Dinilai Turunkan Kepercayaan Warga Papua kepada Jokowi

Kompas.com - 08/08/2017, 20:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Imparsial Niccolo Attar berpendapat bahwa pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah dalam menangani konflik sosial di Papua justru menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, pendekatan keamanan dinilai menimbulkan konflik baru dan kekerasan yang dialami oleh masyarakat Papua.

Pada Selasa (1/8/2017) lalu, terjadi penembakan oleh anggota Brimob terhadap beberapa warga di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Akibatnya, salah satu korban penembakan, Yulius Pigai, meninggal dunia.

"Presiden Jokowi sudah tujuh kali mengunjungi Papua, meyakinkan masyarakat Papua diperhatikan oleh pemerintah. Namun dengan ada kejadian ini maka kepercayaan masyarakat Papua terhadap pemerintah malah akan menurun," ujar Niccolo di kantor Amnesty International Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2017).

Menurut Niccolo, ada kontradiksi terkait upaya pemerintah melakukan percepatan pembangunan di Papua. Di satu sisi pemerintah berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur.

Sedangkan di sisi lain, pemerintah kerap menggunakan pendekatan keamanan dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Hal itu, kata Niccolo terlihat dari meningkatnya eskalasi kekerasan yang dialami oleh masyarakat Papua dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh sebab itu, Niccolo memandang Presiden Jokowi harus tegas dalam menyelesaikan seluruh kasus kekerasan dan dugaan pelanggaran HAM di Papua.

"Presiden harus berani beri mandat untuk menyelidiki pihak-pihak yang terkait dalam kasus kekerasan di Papua," ucapnya.

(Baca juga: Penembakan di Deiyai, Amnesty Minta Investigasi Penggunaan Senjata Api)

Berdasarkan catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), angka kekerasan menggunakan pendekatan keamanan di Papua mencapai 16 peristiwa, dari Agustus 2016 hingga Agustus 2017.

Seluruh peristiwa tersebut mengakibatkan 44 korban luka dan 3 korbam meninggal dunia.

Pelaku kekerasan didominasi oleh aparat kepolisian dan muncul pada isu pembubaran paksa kegiatan berkumpul disertai dengan penggunaan senjata api yang tidak terukur.

Kompas TV Gubernur Papua Ini Tersangka Pelanggaran Pilkada Tolikara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com