Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacau Sinyal di Lapas Sering Ganggu Penduduk, Menkumham Butuh yang Baru

Kompas.com - 03/08/2017, 14:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Hukum dan HAM Yasonha H. Laoly mengatakan, Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia membutuhkan teknologi pengacau sinyal. Yasona mengatakan, alat pengacau sinyal pernah diadakan di beberapa Lapas. Namun, keberadaan teknologi itu rupanya mengganggu penduduk di sekitar Lapas.

"Karena pernah di-jam (dikacaukan), kadang-kadang penduduk di sebelahnya itu terganggu. Harus ada alat yang sesuai sehingga tidak mengganggu (penduduk) sekitar," ujar Yasona di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Yasona mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait pengadaan teknologi pengacau sinyal itu. Sejauh ini, Direktorat Pemasyarakatan Kemenkumham meminimalisir penggunaan ponsel di dalam Lapas dengan cara pemeriksaan fisik.

 

(Baca: Narapidana Pengendali Narkoba Akan Ditempatkan di Empat Lapas Ini)

Pengawasan tak hanya dilakukan sipir, tetapi juga personel Polri, bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Supaya jangan ada dusta lagi di antara kami. Kalau enggak begitu, nanti dilempar tanggung jawabnya ke kami lagi. Jadi supaya enak, memang dijaga bersama," ujar Yasona.

Apalagi, jika BNN mendeteksi ada salah satu narapidana yang terlibat dalam peredaran narkotika,  BNN akan langsung memeriksa yang bersangkutan dengan didampingi oleh sipir Lapas.

"Mereka (BNN) yang tahu siapa yang potensial, ini jaringan mana," ujar dia.

Kompas TV Polisi Temukan Senjata Tajam dan Narkoba di Lapas Kerobokan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com