JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (28/7/2017) sore.
Salah satu topik pembicaraan, Presiden Jokowi meminta Menkes untuk jangan memendam prestasi. Keberhasilan sebuah program harus diungkapkan ke masyarakat.
"Misalnya kan saya lapor bahwa di Papua sudah ada dokter yang bisa operasi jantung, kan sebelumnya belum pernah ada. Presiden bilang, 'Itu dikeluarkan dong. Dikomunikasikan ke masyarakat'," ujar Nila usai dipanggil Jokowi.
Contoh lain, Nila melaporkan bahwa organisasi kesehatan PBB, WHO, menyebutkan bahwa sektor kesehatan di Indonesia sangat berkembang pesat. Perkembangan khususnya dalam hal akses pelayanan kesehatan bagi rakyat kecil.
Presiden, sambung Nila, meminta supaya hal-hal seperti itu diungkapkan ke publik agar publik dapat menilainya sendiri.
(Baca juga: Pemerataan Akses Kesehatan Jadi Tantangan bagi Menkes)
Dia sendiri mengakui, kementeriannya kurang menerapkan komunikasi publik yang baik. Namun, hal itu karena persepsi dirinya soal pemerintahan yang sangat fokus ke persoalan-persoalan ekonomi.
"Saya kira apa yang dikatakan oleh Pak Presiden betul. Saya bilang, 'Soalnya agak sulit ya masuk ke masalah kesehatan, karena kabinet ini kelihatannya ekonomi nomor satu'. Padahal kan kesehatan juga (penting)," ujar Nila.