Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Jalur Mudik 2017 Dinilai Sukses Urai Kemacetan "Zona Merah"

Kompas.com - 23/06/2017, 20:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, sejumlah rekayasa lalu lintas di jalur mudik untuk tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, kemacetan di beberapa titik berhasil diurai dengan penambahan tol alternatif dan pembangunan fly over.

"Ini persiapannya lebih baik. Di samping sarana prasarana di lapangan juga makin baik," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/6/2017).

Di Brebes ke arah Banyumas, dibangun empat fly over untuk menghindari jalur kereta api yang padat aktivitas sehingga menyebabkan kemacetan parah. Selain itu, beberapa ruas jalan juga diperbaiki dan diperluas.

Ada pula penambahan jalur dari Brebes ke Grinsing, meski sifatnya fungsional atau darurat. Adanya tol tersebut membantu mengurai jalur Brexit, di mana menjadi salah satu titik kemacetan terparah tahun lalu.

Meski begitu, kepadatan masih terjadi di daerah sekitar rest area karena banyak pemudik yang mengisi bahan bakar dan makan.

"Kepolisian sudah stand by di pintu rest area dan pintu keluar, sesekali menerapkan contra flow untuk mengurai arus cukup padat," kata Rikwanto.

(Baca juga: "Rest Area" Padat, Polri Imbau Masyarakat Sedia Makanan di Kendaraan)

Rikwanto memastikan sejauh ini tidak ada antrean panjang di mana kendaraan berhenti sama sekali, kecuali di pintu tol.

Kendaraan harus mengantre untuk membayar, bahkan sampai dibantu petugas untuk pembayaran secara manual.

Jika kemacetan di pintu tol sudah parah, ada kebijakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menggratiskan tiket tol.

Ia memastikan, mudik yang biasanya memakan waktu hingga dua atau tiga hari lamanya, bisa ditempuh dengan waktu lebih singkat.

"Tak ada lagj 24 jam, 48 jam, bahkan tiga hari. Mudah-mudahn palingan 24 jam paling lama sudah sampai ke rumah keluarga," kata Rikwanto.

Kompas TV Lebih Lengang, Pemudik Pilih Jalur Lingkar Pemalang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com