Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror Kampung Melayu Sempat Komunikasi dengan Bahrun Naim

Kompas.com - 16/06/2017, 14:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan bahwa aksi bom di Kampung Melayu, Jakarta, berkaitan dengan simpatisan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim.

Bahrun saat ini berada di Suriah sebagai salah satu pimpinan aktif ISIS.

Bahkan, sempat terjadi komunikasi antara Bahrun dengan salah satu pelaku bom Kampung Melayu.

"Sudah ditemukan langsung hubungan komunikasi Ahmad Sukri yang meninggal di Kampung Melayu dengan Bahrun Naim," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

(baca: Polri Dalami Aliran Dana Teror dari Bahrun Naim Melalui Fintech)

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Bahrun Naim sudah lama menjadi otak berbagai aksi teror di Indonesia.

Namun, Tito enggan menjelaskan bagaimana dan kapan komunikasi itu dilakukan.

"Saya tidak mau menyebutkan. Yang jelas melalui mobile phone," kata Tito.

Dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu merupakan sel Jamaah Anshorut Daulah di Bandung Raya.

 

(baca: Polri Tetapkan 4 Tersangka Teror Bom Kampung Melayu)

Kelompok tersebut juga mendapat kendali langsung dari Bahrun. JAD merupakan operator ISIS di Indonesia.

"Mereka memiliki sel-sel, yang sistematis ada namanya mudiriyah, di bawahnya ada namanya qoriah, di bawahnya baru namanya sel kecil. Ini sudah kita deteksi," kata Tito.

Dalam pengembangan perkara ini, polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga berhubungan dengan pelaku teror bom Kampung Melayu.

Dua di antaranya adalah MA alias AN dan WT yang merupakan orang yang memberi motivasi kepada kedua pelaku melakukan aksi bom bunuh diri.

Selain itu, polisi juga menangkap Asep Sofyan alias Karpet, Waris Suyipno alias Masuyit, dan Jajang Ikin Sodikin alias Abu Revan di Banduny, Jawa Barat.

Mereka diduga menyuplai bahan peledak dan kendaraan untuk pelaku.

Kompas TV Siapa Hambat Revisi UU Terorisme - Dua Arah (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com