Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Tetap Tak Setuju Hak Angket KPK, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/06/2017, 06:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan tetap menolak adanya hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Hidayat, hak angket bukanlah instrumen yang tepat untuk mengevaluasi KPK. Apalagi, saat ini KPK sedang menyelidiki banyak dugaan kasus korupsi.

"Termasuk, kita dorong KPK memberantas korupsi yang besar-besar, yang sudah menjadi perhatian publik, seperti terkait BLBI, terkait e-KTP, terkait Century, termasuk yang terkait dengan yang terjadi dengan Pak Ahok, pembelian tanah RS Sumber Waras, pembelian tanah di Cengkareng, TransJakarta," kata Hidayat ditemui usai buka puasa bersama di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2017).

Hidayat menambahkan, kasus-kasus korupsi tersebut sudah menjadi masalah publik yang semestinya harus dituntaskan oleh KPK.

"Kalau KPK bisa melakukan tangkap tangan di Bengkulu, Surabaya, yang nilainya berapa, kami semua apresiasi. Kalau yang kecil-kecil bisa dilakukan, apalagi yang gede-gede," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu.

Hidayat melanjutkan, dalam negara demokrasi KPK juga diminta tidak alergi terhadap kritik atau masukan. Ini diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan atas dugaan kasus korupsi yang merugikan negara bahkan hingga triliunan rupiah.

Meskipun saat ini sudah terbentuk Pansus Hak Angket KPK di DPR, Hidayat mengatakan bahwa Fraksi PKS tidak mengirimkan perwakilan.

"Kami (PKS) menegaskan, kami tidak mendukung hak angket dan tidak mengirimkan keanggotaan dalam pansus hak angket. Tetapi kami harus ingatkan, bukan berarti kami tidak mengkritisi KPK," ucap dia.

(Baca juga: Tak Kirim Wakil Ke Pansus, PKS Enggan Tanggung Jawab Hasil Angket KPK)

Kompas TV KPK Harap Jokowi Bersikap Tolak Hak Angket
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com