Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan bagi Presiden Jokowi

Kompas.com - 16/05/2017, 21:27 WIB

Karena itu, ke depan, persoalan konsolidasi kekuasaan untuk membuat kabinet menjadi zaken—tak peduli para menteri yang berasal dari partai sekalipun—menjadi sangat mendasar. Perkuatan kementerian dan lembaga yang terkait dengan reformasi birokrasi, hukum, agraria, dan semua urusan yang terkait langsung dengan rakyat banyak perlu menjadi prioritas.

Kombinasi pilihan strategi nglurug tanpa bala (menyerbu tanpa bala tentara), ”membalik kura-kura” (mengubah paradigma), dan ”memanfaatkan tenaga lawan” agar tidak membuat gejolak politik apa pun—apalagi ”perang” dengan pihak mana pun—perlu dikedepankan. Dengan demikian, ke depan tidak terjadi lagi ruang publik yang kosong dan kemudian dipakai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggelar ”gamelan”, dan kemudian justru pemerintah sendiri sibuk menari di irama kendang mereka.

Publik juga mengharapkan Presiden Jokowi mengambil langkah dan upaya terukur untuk mewujudkan makna revolusi mental, reformasi birokrasi, dan reformasi hukum yang terus dikumandangkan. Juga langkah- langkah nyata yang konseptual dan komprehensif tentang ”reformasi agraria” yang dikombinasikan dengan upaya swasembada pangan dan penyelamatan lingkungan hidup, serta penataan logistik nasional sebagaimana tiga program unggulan yang dicanangkan Bung Karno tersebut di atas.

Memang mustahil dalam 2,5 tahun sisa pemerintahannya Presiden Jokowi mampu mewujudkan secara sempurna kontrak sosial Nawacita-nya. Namun, setidaknya di akhir masa kepemimpinannya, sebuah perubahan model dalam mewujudkan NKRI, sebagaimana yang dimaksudkan di atas, melahirkan harapan baru dan sedikit banyak telah dirasakan hasilnya.

Saurip Kadi
Mayor Jenderal TNI (Purn), Mantan Aster KSAD

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Mei 2017, di halaman 7 dengan judul "Tantangan bagi Presiden Jokowi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com