Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Ransomware WannaCry, Hanif Dhakiri Pastikan Data Ketenagakerjaan Aman

Kompas.com - 15/05/2017, 16:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, dunia internet dihebohkan dengan beredarnya virus ransomware bernama WannaCry. Tak kurang dari 150 negara di seluruh dunia kini terjangkit virus ransomware WannaCry yang suka menyandera data pengguna.

Di Indonesia, program jahat itu mulai menyerang beberapa rumah sakit sejak Jumat (12/5/2017). Tercatat dua rumah sakit, Dharmais dan Harapan Kita yang kerepotan karena data dan sistem dikuasai WannaCry.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, sejauh ini data-data ketenagakerjaan yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan masih aman dari terjangkitnya virus WannaCry.

"Sejauh ini sih belum ada laporan masalah, belum ada. Mudah-mudahan enggak," kata Hanif ditemui usai membuka sebuah acara penghargaan, di Jakarta, Senin (15/5/2017).

(Baca: Ini Ciri-ciri Komputer Windows yang Terinfeksi Ransomware WannaCry)

Hanif menjelaskan, pihaknya telah melakukan antisipasi sebelum terjangkit virus tersebut. Kementerian Ketenagakerjaan mengikuti instruksi yang disebarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kemarin kami sudah dapat panduan dari Kominfo kan untuk mengantisipasi virus itu," kata Hanif.

"Itu sudah kami teruskan ke semua jajaran dan penganggungjawab IT dan diteruskan ke semua staf. Sejauh ini belum ada laporan apa-apa. Mudah-mudahan aman," kata Hanif.

(Baca: Ini Komentar Kepala BIN soal Serangan Ransomware WannaCry)

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah memberikan panduan agar komputer personal tidak terjangkit virus WannaCry.

Salah satu caranya adalah dengan matikan WiFi atau cabut koneksi kabel LAN di kantor. Pasalnya, WannaCry ini tersebar tak seperti ransomware lain yang butuh interaksi dengan pengguna lewat phising e-mail.

Ketika satu komputer terjangkit, maka semua komputer dalam satu jaringan LAN dan server kemungkinan besar terinfeksi pula.

Kompas TV Antisipasi Penyerangan Virus Malware pada Komputer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com