JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaann langsung membentuk tim khusus untuk mengantisipasi serangan ransomware berjenis WannaCry.
Malware ini menyandera data yang ada di komputer dan meminta tebusan.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud Ari Santoso menyadari bahwa peredaran virus ini sangat berbahaya bagi data-data penting pendidikan, terutama para siswa yang baru saja mengikuti ujian nasional.
Oleh karena itu, Kemendikbud membentuk tim khusus untuk mengamankan data-data penting dari serangan virus.
"Kami membuat tim, timnya sudah jalan, mulai hari Sabtu (13/5) kemarin," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (15/5/2015).
Ari mengatakan, tim tersebut langsung bergerak ke dinas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia.
(Baca: Ini Komentar Kepala BIN soal Serangan Ransomware WannaCry)
Tim ini bekerja mengamankan jaringan komputer setiap dinas pendidikan agar kebal dari serangan virus.
"Kami sudah distribusikan cara mengatasinya bagimana, semua, sistem sudah kami kembangkan," kata Ari.
Tim juga melakukan komunikasi dengan seluruh sekolah yang ada di indonesia.
Setiap sekolah sudah diberi panduan lengkap tentang bagaimana mengantisipasi virus Ransomware Wannacry ini.
"Kami kan selama ini memang sudah ada komunikasi dengan forum administrator sekolah. Tiap sekolah kan ada operartotnya, kita punya komunikasi ke mereka," ujar Ar
(Baca: Cegah Ransomware, Kemkominfo Imbau Masyarakat Bertindak Sehat di Internet)
Menurut Ari, sejauh ini belum ada sekolah atau pun dinas pendidikan yang sudah terinfeksi virus ini.