Setelah Agus-Sylvi dinyatakan gugur di putaran pertama, Zulkifli mendatangi SBY selaku pimpinan koalisi partai pengusung Agus-Sylvi.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli kembali mengingatkan SBY soal janji awal di mana partai pengusung Agus-Sylvi dan partai pengusung Anies-Sandi akan saling dukung jika salah satunya gugur.
SBY saat itu menuturkan bahwa Partai Demokrat sebagai partai penyeimbang pemerintahan lebih beruntung ketimbang PPP, PAN dan PKB yang merupakan partai pendukung pemerintah.
Sehingga Demokrat bisa memutuskan untuk berdiri di pihak yang netral.
"Artinya kalau beliau itu di luar pemerintahan saja netral, saya kan dalam mendukung pemerintah. Kalau mendukung pemerintah kan mestinya kan netral saja enggak bisa, begitu kira-kira," ucap Zulkifli Hasan.
"Artinya saya netral pun tidak bisa, harus mendukung Ahok karena saya dalam pemerintahan. Dalam hati saya, 'aduh ini nilai kami kok agak rendah ini'," ujar dia.
(Baca juga: Agus: Kurang Bijak jika Saya Ingin Pemilih Agus-Sylvi Dukung Nomor 2 atau 3)
Setelah itu, Zulkifli pun mendatangi Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar. Tujuan kedatangannya sama, yakni untuk mengingatkan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, soal kesepakatan awal.
"Cak, bagaimana, Cak. Kita kan sudah sepakat dulu," ujar Zulkifli.
"Aduh, Pak Zul. Kami kan repot. Begini... begini.. paling tinggi netral lah," ucap Zulkifli Hasan, menirukan ucapan Muhaimin.
Usai mendatangi Muhaimin, Zulkifli kemudian mendatangi Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy. Tanggapan serupa didapatkan Zulkifli. Dualisme kepengurusan PPP menjadi alasannya.
"Lah, surat belum keluar surat," kata Zulkifli mengulangi ucapan Romy.
"Surat partainya belum keluar maksudnya. Masih belum ada keputusan Mahkamah Agung," tutur Zulkifli Hasan.
"Saya ini sopir belum punya SIM (Surat Izin Mengemudi) jadi maklum saja lah," kata Zulkifli kembali menirukan Romy.
(Baca juga: PAN Akan Ajak Parpol Pengusung Agus-Sylvi Dukung Anies-Sandi)
Usai menyambangi tiga ketua umum partai koalisi pendukung Agus-Sylvi, Zulkifli pun mendatangi para ulama dari berbagai organisasi untuk meminta pendapat soal dukungan tersebut.
Menurut dia, para ulama marah jika PAN mengalihkan dukungan dan memenangkan Ahok.
"Kemudian ada kalimat yang bijak dari Buya Yunahar Ilyas (ulama dari Muhammadiyah), khusus saya datang ke situ. 'Buya, bagaimana?'" tanya Zulkifli kepada Yunahar.
Usai mendapat nasihat, Zulkifli pun mengaku tenang. PAN pun pada akhirnya memutuskan untuk mengalihkan dukungan kepada Anies-Sandi.
Meski demikian, tiga partai koalisi pendukung Agus-Sylvi lainnya tak mengalihkan dukungan kepada pasangan nomor urut tiga itu.
"Oleh karena itu langsung, walaupun dari empat (parpol). Bayangkan, dari empat, satu yang deklarasi terang benderang mulai dari kotamadya, provinsi, sampai Dewan Pengurus Pusat kami deklarasi mendukung Anies-Sandi sesuai dengan suara umat," tutur Ketua MPR ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.