Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedekatan Jusuf Kalla dan Anies-Sandi...

Kompas.com - 25/04/2017, 09:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Sandiaga

Berbeda dari pertemuan dengan Anies yang dilakukan secara tertutup dan empat mata, pertemuan Kalla dan Sandiaga dilakukan di forum terbuka.

Pada Senin (25/4/2017) kemarin, keduanya sama-sama menghadiri penutupan Forum Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia.

Kalla hadir sekaligus menyampaikan pidato penutupan. Ia pun berkali-kali bicara soal Sandiaga yang duduk di barisan paling depan.

Kalla memuji Sandiaga sebagai sosok pengusaha yang bersikap optimistis. Ia pun mengajak semua peserta kongres untuk mencontoh sikap optimisme Sandiaga.

"Pengusaha harus optimistis kayak Sandiaga? ini. Dia berbulan-bulan masuk dari lorong ke lorong, alhamdulillah hasilnya ada. Sekarang ada kemajuan pakai kopiah, dulu jarang. Kopiah itu penting," ucap Kalla.

Sandiaga yang hadir dalam acara tersebut tersenyum mendengar pujian dari Kalla. Kalla juga sempat menyinggung soal ketimpangan yang masih cukup tinggi di Jakarta, antara yang kaya dan yang miskin.

Menurut dia, DKI Jakarta sebagai ibukota harusnya bisa mempersempit jarak antara kaya dan miskin itu.

(Baca: JK: Pengusaha Harus Optimistis seperti Sandiaga)

"Nah ini lah tugasnya wagub Sandi ini," ucap Kalla.

Kalla menambahkan, ia sebenarnya tidak ingin para pengusaha handal seperti Sandiaga terjun ke dalam politik. Ia mengaku melarang anaknya untuk terjun ke dunia politik.

"Saya 60 tahun baru masuk politik tapi jalannya agak mulus sedikit. Tapi karena Sandi sudah terlanjur masuk politik, ya sudah lah," ucapnya.

Rupanya, pertemuan Kalla dan Sandi di acara tersebut bukan kebetulan. Sandiaga mengakui ia memang diminta untuk mendampingi Kalla di forum itu.

Akibatnya, Sandi pun terlambat menghadiri acara Isra Miraj dan tasyakuran warga di Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017).

Sandi yang dijadwalkan menghadiri acara tersebut pukul 10.30 WIB baru tiba sekitar pukul 12.40 WIB.

Saat Sandi tiba, acara di Gedung Asrama Al Akhyar itu sudah selesai. Warga juga sudah pulang dari acara tersebut. Hanya ada beberapa pengurus Yayasan Al Akhyar yang berada di lokasi. Sandi pun menyampaikan permohonan maafnya.

"Tetep aja datang ke sini karena tadi diminta mendampingi Wapres di Kongres Ekonomi Umat MUI," ujar Sandi.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji sosok calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com