Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pria di Sekitar Kehidupan Kartini

Kompas.com - 23/04/2017, 17:31 WIB

Kartini berdiri di depan papan tulis dengan mengajarkan cerita anak-anak dalam bahasa Perancis berjudul Le Petit Chaperon Rouge atau Si Tudung Merah.

Foto itu menjadi salah satu foto Ikonik Kartini dan sekolahnya yang menjadi koleksi KITLV, Institut Kerajaan Belanda untuk kajian Bahasa, Wilayah, dan Suku Bangsa di Asia Tenggara dan Karibia.

Sosrokartono oleh sineas Hanung Bramantyo digambarkan mewariskan buku-buku berbahasa Belanda dan lain-lain kepada adik tercintanya Trinil—nama kesayangan Kartini—yang mulai dipingit dan ditinggal Sosrokartono kuliah ke Belanda.

RA Kartini pun mewarisi semangat Revolusi Perancis soal liberte, egalite, et fraternite atau kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan dari Sosrokartono.

Putra tunggal

RA Kartini tercatat meninggal selang beberapa hari setelah melahirkan putra tunggal dari perkawinan dengan Bupati Rembang Raden Adipati Djojoadhiningrat yang diberi nama Soesalit —soesah naliko alit—atau sulit sejak lahir karena ditinggal ibunda.

Soesalit lahir 12 September 1904 dan Kartini wafat 17 September 1904.

Didi menerangkan, Soesalit diasuh oleh neneknya, Mas Ajeng Ngasirah, ibu kandung Kartini. Sedangkan ayahnya, Djojoadhiningrat juga memiliki sifat moderat dan mendukung upaya Kartini membangun sekolah bagi kaum perempuan. Sesuatu yang tidak lazim di Jawa pada peralihan abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Sejarawan Hendri F Isnaeni mengatakan, Soesalit menjadi anggota PETA dan semasa perang kemerdekaan ia menjadi panglima di Divisi III Diponegoro yang membawahi Jawa Tengah bagian barat.

”Dia memegang kendali divisi dari 1946-1948. Dia dikenal sebagai jenderal kerakyatan dan mengidolakan Jenderal Chu Teh (Mandarin Zhu De) dari Tentara Pembebasan Rakyat yang menjadi panglima melawan Jepang di China semasa perang China-Jepang,” kata Hendri.

Menurut Hendri, Soesalit menggantikan Brigadir Jenderal Gatot Subroto sebagai Panglima Divisi di Jawa Tengah. Semasa Agresi II Belanda, Soesalit bergerilya di lereng Gunung Sumbing dan kemudian semasa restrukturisasi dan rasionalisasi, Soesalit diturunkan pangkat menjadi Kolonel lalu menjadi pejabat di Kementerian Perhubungan.

Kehidupan Soesalit sangat sederhana. Dia wafat di RSPAD, 17 Maret 1962. Pemakamannya di pemakaman keluarga Djojoadhiningrat di Rembang dipimpin Wakil KSAD Jenderal Gatot Subroto. Dia menerima Bintang Gerilya pada 1979.

Salah satu pesan yang diwariskan Soesalit adalah agar keturunannya tak membangga-banggakan diri sebagai keturunan Kartini dan harus selalu rendah hati. (Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com