Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kita Kartini

Kompas.com - 20/04/2017, 19:44 WIB

Hidup bukan bagai pisang berkubak, tidak disajikan serba jadi oleh ”the invisible hand” kepada kita. Setiap kali sesudah melangkah, kita harus bersiap menentukan langkah selanjutnya.

Maka, setiap orang, pada suatu ketika, di sesuatu tempat, harus mengambil keputusan—mengenai esensial—di antara banyak perbuatan yang harus dilakukan manusia di dalam perjalanan hidupnya.

Orang tak dapat mengelakkannya dengan dalih apa pun. Sebab, pada asasnya, tidak mengambil sesuatu keputusan dalam dirinya sudah merupakan satu keputusan dan yang terburuk dalam jenisnya.

Keputusan ini dapat menyangkut kepentingan diri sendiri, bisa pula melibatkan nasib, bahkan hidup-matinya orang lain ataupun orang-orang lain.

Semakin banyak jumlah orang yang secara langsung terkena oleh keputusan yang diambil seseorang, semakin beratlah sifat keputusan tadi.

Apabila kita perhitungkan pula mekanisme yang tidak langsung, dapat kiranya dikatakan bahwa tak ada satu pun keputusan yang tidak langsung tidak akan menyinggung keadaan orang lain.

Peran pendidikan

Harus diakui, sesuatu keputusan acap kali tak hanya didasarkan pikiran, pertimbangan nalariah. Hati, pertimbangan perasaan, juga ikut berperan.

Filosof-matematikawan Pascal pernah berujar, ”le coeur a sa raison que la rasion ne peut pas expliquer—the heart has its reason when reason cannot explain; hati punya penalarannya sendiri jika nalar tidak bisa menjelaskan.

Berarti hati dengan perasaannya, bahkan naluri dekat juga ditata dan dibuat rasional, melalui membaca, menulis, belajar berpikir teratur, dan latihan penalaran secara sadar dan sengaja adalah intisari dari usaha manusia yang lazimnya disebut ”pendidikan”.

Dari sini terlihat betapa penting usaha pendidikan yang dapat membantu manusia mampu mengambil keputusan secara sadar dan berimbang.

Pendidikan merupakan usaha yang dikembangkan oleh Raden Ajeng (RA) Kartini dengan sekuat tenaganya.

Bahwa usaha pendidikan ini secara eksplisit ditujukan ke arah kaumnya, yaitu kaum perempuan, membuat usahanya ini punya makna sangat fundamental, lebih-lebih jika ia dilihat dalam rangka situasi kehidupan perempuan ketika itu.

Usaha pendidikan perempuan yang dipelopori dan dikembangkan Kartini, secara esensial, membantu kaum perempuan mengambil keputusannya sendiri, menentukan langsung derajat kebebasannya.

Sebab, ada-tidaknya kebebasan bukanlah fungsi dari ada-tidaknya kesempatan memilih, tetapi bergantung ada-tidaknya kemampuan orang untuk mengambil sendiri keputusan yang pada satu ketika harus dilakukannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com