JAKARTA, KOMPAS.com - Persiapan menjelang pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua menjadi salah satu momen paling menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Selasa (18/4/2017) kemarin.
Satu hari jelang pencoblosan, pembaca terus mengikuti perkembangan informasi tentang benar dan tidaknya kedatangan warga luar Jakarta untuk "bertamasya" ke tempat-tempat pemungutan suara. Sementara itu, aparat keamanan sibuk menjamin keamanan selama pelaksanaan pilkada.
Artikel lain yang menarik minat pembaca Kompas.com adalah peristiwa pengejaran dan penembakan terhadap sebuah mobil berisi satu keluarga di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Ada pula hal menarik tentang kekuatan militer Korea Utara jika Amerika Serikat benar-benar menyerang negara tersebut.
Berikut sejumlah berita terpopuler Kompas.com sepanjang Selasa kemarin.
Seiring dengan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, sejumlah warga luar Ibu Kota berencana mendatangi tempat-tempat pemungutan suara. Tujuannya untuk memantau pelaksanaan pencoblosan agar terhindar dari kecurangan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar para lurah menjamin keamanan dan kelancaran pencoblosan hari ini.
Djarot pun meminta para camat dan lurah untuk berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat dan bersama-sama menjaga wilayah Jakarta. Intimidasi dalam bentuk apapun tidak boleh dilakukan.
Baca juga
- Warga Luar Jakarta Mulai Datang, Djarot Minta Lurah Jamin Keamanan
- Peserta Tamasya Al Maidah Tak Menginap di Istiqlal
- Wapres Kalla Imbau Masyarakat Tak Lakukan Tamasya Al-Maidah
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Laode M Syarif, mengatakan, kerusakan mata yang dialami penyidiknya, Novel Baswedan, cukup parah. Kerusakan tersebut imbas disiramnya cairan air keras ke wajah Novel oleh dua orang tak dikenal.
"Yang kiri itu paling rusak, stage empat. Itu yang paling rusak. Yang kanan itu stage tiga," kata Laode saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senin (17/4/2017).
Meski demikian, berdasarkan laporan terakhir yang ia peroleh, kondisi kesehatan Novel stabil. Hanya saja belum dapat dipastikan kapan Novel akan sembuh. Ia menambahkan, saat ini KPK masih menunggu proses penyembuhan yang berlangsung.
Tim dokter yang menangani Novel di Singapura, sebut dia, mengatakan, tindakan medis lebih lanjut diperlukan bila proses penyembuhan jaringannya berjalan lambat.
Baca selengkapnya di Pimpinan KPK: Kondisi Mata Kiri Novel Sudah Stage Empat
Seorang ibu tewas ditembak dalam aksi pengejaran oleh polisi terhadap mobil Honda City berisi satu keluarga di Kota Lubuklinggau, Sumsel, Selasa kemarin.
Kejadian itu diduga terjadi setelah mobil yang membawa satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia yang digelar polisi di sekitar jalan Lingkar Barat Kota Lubuklinggau. Mobil tersebut sempat dikejar polisi.
Wakapolres Lubuklinggau Kompol Andi Kumara menyebutkan, razia itu untuk mengantisipasi kejahatan 3C (curas, curat, dan curanmor) dengan lokasi yang sudah ditentukan.
Saat razia, polisi melihat ada kendaraan sedan warna hitam BG 1488 ON dan pengendaranya tak mau dihentikan. Pengemudi bahkan sempat hendak menabrak polisi.
Karena curiga, polisi mengejar mobil tersebut. Pengemudi sedan melaju kencang dan menerobos lampu merah. Polisi terus mengejar mobil itu di jalan raya.
Pengejaran berhenti di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, tepatnya di jalan raya samping Bank Mandiri Simpang Periuk.
Andi menyebutkan, polisi meminta agar kaca gelap pada mobil itu diturunkan, tetapi pengendara tidak membukanya. Polisi kemudian melepaskan tembakan.
Baca juga:
- Penembakan Mobil Satu Keluarga, Polisi Sebut Kaca Gelap Tak Mau Dibuka
- Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki, Ibu Tewas, Anak dan Cucu Luka-luka
- Mobil Berisi Satu Keluarga yang Ditembaki Sempat Dikejar Polisi
Pemerintah Korea Utara (Korut) memperingatkan bahwa mereka akan melakukan serangan nuklir preemptif, jika disimpulkan bahwa Amerika Serikat (AS) menyiapkan serangan ke negara itu.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Han Song Ryol, dalam wawancara dengan wartawan BBC, John Sudworth, sebagaimana dilaporkan media tersebut, Selasa (18/4/2017) ini.
"Jika AS merencanakan serangan militer terhadap kami, maka kami akan merespons dengan serangan nuklir preemtif, sesuai dengan gaya dan metode kami," kata Han.
Menurut Han, senjata nuklir yang dimiliki Korut ditujukan 'untuk melindungi negara' dari ancaman aksi militer AS.
Baca juga Korut Buka Opsi Lakukan Serangan Nuklir terhadap AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.