JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kualitas tenda jemaah haji Indonesia saat melakukan wukuf di Padang Arafah akan ditingkatkan. Salah satunya dengan pemasangan penyejuk ruangan (AC).
"Patut kita syukuri tenda-tenda yang akan didiami di Arafah akan ada peningkatan kualitas dibanding tahun-tahun sebelumnya juga tahun lalu. Akan lebih baik dengan dilengkapi penyejuk udara," kata Lukman di kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Lukman mendeskripsikan kondisi tenda-tenda jemaah haji asal Indonesia di Arafah pada tahun-tahun sebelumnya hanya terbuat dari bahan terpal yang disangga dengan besi berkarat. Selain itu alas tendanya pun bukan karpet melainkan berupa ambalan.
(Baca: Menteri Agama Cek Kekokohan Tenda untuk Ibadah Wukuf di Arafah)
"Kondisinya terbuat dari bahan terpal. Kain terpal disangga besi berkarat, bahkan sebagian lainnya hanya disangga dengan bambu atau kayu. Lalu alasnya ambal karpet, bahkan bukan karpet, ambal begitu," kata Lukman.
Lukman yang juga merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menerangkan kondisi tenda Arafah seperti itu dialami jemaah haji Indonesia selama puluhan tahun.
Namun mulai tahun ini tenda di Arafah untuk jemaah haji Indonesia akan diganti dengan bahan PVC yang tahan terpaan angin. Sementara penyangganya akan terbuat dari bahan baja ringan.
"Tenda itu betul-betul kokoh, tidak banyak rubuh diterpa angin kencang karena dengan besi baja, bahan PVC yang tahan tidak hanya terpaan angin, tapi juga mampu menyerap terik matahari," kata Lukman.
Penyejuk ruangan di dalam tenda juga dilengkapi dengan beberapa unit kipas angin. Selain itu ukuran tenda juga lebih luas untuk mengakomodasi jumlah rombongan tiap kloter.
"Mudah-mudahan meningkatkan kenyamanan para jemaah," ucap Lukman.
(Baca: Ongkos Haji Naik Rp 249.000, Ini 4 Peningkatan Kualitas untuk Jemaah)
Selain itu peningkatan kualitas layanan lainnya ialah jumlah jatah makan sebanyak 25 kali dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 24 kali selama 12 hari di Mekkah.
Menag juga menyebutkan pengadaan sarapan selama 12 hari saat di Mekkah yang pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada.
Calon jemaah haji pada tahun ini juga diberikan fasilitas transportasi berupa bus untuk melayani perjalanan dari bandara Madinah ke hotel dan sebaliknya.
Penambahan jumlah armada bus dan petugas pelayanan haji juga ditambah oleh pemerintah. Itu karena kuota haji 2017 bertambah menjadi 221 ribu jemaah karena selesainya proses renovasi Masjidil Haram.