Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Alasan Tunda Proses Calon KPU-Bawaslu"

Kompas.com - 20/03/2017, 06:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diminta segera memproses nama-nama calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah diserahkan tim panitia seleksi. 

Hal ini karena masa jabatan anggota KPU dan Bawaslu periode 2012-2017 akan berakhir 12 April mendatang.

"Tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi," kata Ketua Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif Veri Junaidi di Jakarta, Minggu (19/3/2017).

Kebutuhan KPU dan Bawaslu bukan hanya mempersiapkan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 tetapi juga untuk sejumlah agenda kepemiluan lainnya.

Veri mencontohkan seperti proses Pilkada Serentak 2017 di beberapa daerah yang belum rampung, Pilkada Serentak 2018 dan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Tentu perlu komisioner definitif sehingga dia bisa melakukan supervisi, pengawasan, terkait kinerja penyelenggaraan di tingkat bawah. Sehingga proses pemilihan bisa lebih terjamin," tuturnya.

(Baca: Mendagri Tegaskan Tak Ada Penundaan Seleksi Komisioner KPU-Bawaslu)

Beberapa waktu lalu, kemungkinan penundaan proses uji kepatutan dan kelayakan calon anggota KPU dan Bawaslu mengemuka.

Beberapa anggota dewan menilai proses tersebut akan lebih baik jika dilakukan setelah Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) rampung. Pasalnya, RUU Pemilu juga akan mengatur mengenai penyelenggara pemilu.

Dengan RUU Pemilu itu, akan ada beberapa perubahan norma yang mengatur soal penyelenggara pemilu. Misalnya, soal jumlah anggota Bawaslu. Sempat ada wacana untuk menambah jumlah anggota yang semula berjumlah lima orang menjadi tujuh orang.

"Kan bisa dibuat ketentuan peralihan. Nanti setelah undang-undang ini disesuaikan jumlahnya. Misalnya Bawaslu mau 7, kan tinggal tambah dua," kata Veri.

(Baca: Komisi II Kemungkinan Tolak Calon Komisioner KPU-Bawaslu, Ini Alasannya)

Sementara itu, jika Komisi II mempermasalahkan nama-nama yang diloloskan tim pansel, maka bisa mempertanyakan proses seleksi tersebut. Nama-nama yang lolos juga telah melalui proses seleksi yang panjang dan cukup selektif.

Maka dari itu, kata Veri, Komisi II seharusnya tak ragu lagi memilih orang-orang terbaik dari yang terbaik itu.

"Mestinya sebelum tanggal 12 April itu sudah terpilih nama-nama 5 Bawaslu dan 7 KPU," tuturnya.

"Agendakan sesegera mungkin dan pembahasan bisa segera dilakukan," ucap Veri.

Adapun rapat internal Komisi II akan digelar Senin (20/3/2017). Salah satu agenda rapat tersebut adalah penyusunan jadwal Komisi II.

Salah satu agenda rapat yang akan ditetapkan adalah jadwal rapat dengan mengundang tim pansel KPU-Bawaslu untuk meminta sejumlah penjelasan terkait proses seleksi calon komisioner di dua lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com