Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Wanbin, DPP Partai Golkar Bahas Pilkada Hingga Kasus E-KTP

Kompas.com - 16/03/2017, 18:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar melangsungkan rapat konsultasi dengan Dewan Pembina Partai Golkar, Kamis (16/3/2017) siang. Rapat tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan merespons dinamika dan masalah kebangsaan yang terjadi.

Salah satunya mengenai keberhasilan Pilkada Serentak 2017 dan proyeksi pemilu ke depan.

"Pemilih pada tahun 2019 adalah pemilih-pemilih berumur antara 25 sampai 40 tahuh. Karenanya dewan pembina meminta kepada Partai Golkar untuk mengaktifkan dan memberikan perhatian besar kepada tokoh-tokoh muda Partai Golkar dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin politik Partai Golkar," tutur Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (16/3/2017).

Sementara itu, penyikapan terhadap kasus dugaan korupsi e-KTP juga dibahas dalam rapat. Pasalnya, kasus tersebut turut menyeret nama sejumlah Politisi Partai Golkar, salah satunya adalah Ketua Umum Setya Novanto.

Ical, sapaan akrab Aburizal, meminta seluruh kader partai bersabar untuk menghargai proses hukum yang berlangsung.

"Semua kader Partai Golkar tetap tenang dan menghargai proses hukum. Menyerahkan prosesnya ke pengadilan dengan tetap menekankan asas praduga tak bersalah," ucap Aburizal.

Adapun hal-hal lain yang juga dibahas dan disepakati dari rapat, di antaranya adalah mengimbau kader partai untuk berperan aktif dalam menjadi pemimpin bangsa, menghadapi krisis global, dan mengapresiasi pertumbuhan ekonomi tanah air.

"Yang berikutnya, adalah DPP Partai Golkar dan Wanbin bersama-sama berpendapat Partai Golkar sudah memilki visi negara Indonesia sejahtera 20145 dengan belum adanya GBHN maka dapat dipakai menjadi suatu arah perkembangan Indonesia ke depan," tururnya.

Hadir dalam rapat tersebut sejumlah anggota dewan pembina dan pengurus pusat, termasuk di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.

Kompas TV Ketua DPR Setya Novanto bersumpah kepada sang khalik tidak pernah menerima aliran dana apapun dari kasus dugaan korupsi e-KTP. Pernyataan Novanto sekaligus membantah tuduhan yang diberitakan di beberapa media terkait aliran dana e-KTP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com