Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Konsultasi, DPP Partai Golkar Minta Nasihat Dewan Pembina

Kompas.com - 16/03/2017, 15:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menggelar rapat konsultasi dengan Dewan Pembina Partai, Kamis (16/3/2017) siang.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, rapat tersebut merupakan rapat rutin yang dilaksanakan sekali dalam tiga bulan.

Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Dewan Pembina berhak memberikan saran dan respons terhadap berbagai hal yang terjadi dan berkaitan dengan partai.

"Tentu tidak lepas dari masalah-masalah yang terkait dinamika politik mutakhir yang akan kami (DPP) jelaskan semua," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis.

Terlihat hadir Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang berjalan berdampingan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Idrus menambahkan, salah satu pembahasan yang diutamakan adalah terkait pilkada serentak.

Saat disinggung apakah akan turut dibahas masalah usulan penyelenggaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Idrus membantahnya. Ia menegaskan, rapat tersebut dilaksanakan untuk merespons masalah-masalah yang ada.

"Sama sekali tidak ada (usulan Munaslub) karena memang enggak pernah ada wacana dan keinginan itu. Sehingga keseluruhan keluarga Partai Golkar tetap solid," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Kahar Muzakir menuturkan, pertemuan hari ini kemungkinan juga akan menyepakati bahwa Golkar tak akan melaksanakan Munaslub.

Sekalipun terdapat persoalan hukum yang menimpa sejumlah kadernya terkait kasus dugaan korupsi e-KTP, termasuk Ketua Umum Setya Novanto.

"Sepakat tidak ada Munaslub. Di koran-koran sudah ada beritanya, kan? Kemarin kan belum ketemu. (Ini) resmi lah menyampaikan masing-masing," kata Kahar.

Kompas TV Dewan Pakar Partai Golkar Berharap Kader Tetap Solid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com