Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Aksi Jokowi Bagi-bagi Sepeda...

Kompas.com - 10/03/2017, 09:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPASA.com - Presiden Joko Widodo kerap memberi hadiah sepeda tiap kali datang ke suatu acara yang dihadiri oleh masyarakat.

Mulai dari anak sekolah, masyarakat di daerah, warga negara Indonesia di Australia, hingga para artis, semuanya berkesempatan mendapat hadiah sepeda dari orang nomor satu di negeri ini.

Syaratnya hanya satu, yakni berhasil menjawab kuis yang diberikan oleh Jokowi.

(baca: Sambangi Istana, Choky Sitohang Ambil Sepeda Pemberian Jokowi)

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan, sepeda yang dibagikan Jokowi berasal dari anggaran bantuan sosial untuk Presiden.

"Memang ada anggarannya untuk itu. Dari APBN," kata Djumala.

Biasanya, lanjut Djumala, pihak Istana menyiapkan 5-7 sepeda setiap kali Jokowi akan menghadiri acara yang diikuti masyarakat.

(baca: Kuis Sepeda ala Jokowi, Mulai dari Tahajud sampai "Ngatur" Presiden)

Namun, jumlahnya bisa bertambah tergantung berapa banyak masyarakat yang hadir.

"Kalau jumlah masyarakat yang hadir sampai 3.000, kita siapkan sekitar 10-12 sepeda," ucap Djumala.

Hadiah sepeda Jokowi itu, lanjut Djumala, dipesan di setiap toko sepeda yang ada di daerah kunjungan Kepala Negara.

Ada dua jenis sepeda yang dipesan, yakni untuk laki-laki dan untuk perempuan. Sepeda untuk perempuan berukuran sedikit lebih kecil.

(baca: Kunjungi Nelayan di Kotabaru, Jokowi Bikin Kuis Berhadiah Sepeda)

Tak ada toko khusus atau merek khusus. Sepeda Jokowi yang dibagikan bisa bermerek apa saja dan dipesan dari toko mana saja.

"Karena di tiap kabupaten dan pulau kan mereknya beda," ucap Djumala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com