JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa 139 anggota Formed Police Unit (FPU) 8 Indonesia yang selesai menjalankan misi perdamaian di Sudan akan segera pulang ke Tanah Air.
Tim tersebut sempat tertahan karena dituduh hendak menyelundupkan senjata lewat bandara.
Retno mengatakan, pada Jumat pekan lalu ia sudah melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
(Baca: Sempat Tertahan, Pasukan Perdamaian Polri di Sudan Segera Dipulangkan)
Pertemuan itu dilakukan di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri negara G-20 di Bonn, Jerman.
Sebelum pertemuan itu, lanjut Menlu, sudah terbit nota diplomatik PBB yang pada intinya menyatakan bahwa FPU 8 bisa kembali ke Indonesia.
"Sehingga pertemuan saya dengan Sekjen PBB mengulangi lagi konfirmasi isi nota diplomatik itu dan oleh Sekjen PBB dikonfirmasi lagi, ya sudah dapat dilakukan (pemulangan)," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Setelah bertemu Sekjen PBB, Retno juga melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu Sudan. Dalam pembicaraan itu, Menlu Sudan juga menyatakan bahwa kontingen polisi Indonesia sudah dapat dipulangkan.
(Baca: Belum Ditemukan Bukti Pasukan Indonesia Selundupkan Senjata di Sudan)
"Masalahnya tinggal mengurus persiapan teknisnya, termasuk clearance pesawatnya karena mereka akan menggunakan penerbangan khusus," ucap Retno.
Menlu memastikan pihaknya terus berkomunikasi dengan PBB dan pemerintah Sudan terkait proses pemulangan ini.
"Hubungan bilateral kita dengan Sudan sangat baik karena itu kita berharap pemerintah Sudan membantu kita untuk mempercepat pemulangan kontingen polisi kita," ucap Retno.
Sebelumnya, Polri menemukan kejanggalan terhadap tuduhan penyelundupan senjata yang dialamatkan ke kontingen Indonesia di Sudan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, semua barang yang masuk ke bandara sudah terlebih dahulu melewati mesin X Ray.
Namun, sejumlah tas berisi puluhan senjata dan amunisi itu sudah berada di dalam bandara. Semestinya, kata dia, dari penyisiran mesin saja tas itu tidak boleh lolos.
(Baca: Polri Dapat Informasi Senjata di Bandara Sudan Hasil Curian)
Diduga tas berisi puluhan senjata dan amunisi di bandara El Fasher, Sudan, merupakan barang hasil curian. Kemudian, oleh pihak tertentu diselundupkan ke bandara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.