Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akui Jumlah Personel Polisi Belum Ideal

Kompas.com - 21/02/2017, 16:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, perbandingan jumlah polisi yang direkrut dan purna tugas mengalami "zero growth".

Jumlah yang pensiun tak jauh berbeda dengan personel baru, sementara jumlah penduduk Indonesia terua bertambah.

"Jumlah anggotanya harus lebih banyak lagi. Jumlah anggota Polri yang direkrut belum memenuhi jumlah yang ideal," ujar Arief di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Arief mengatakan, idealnya jumlah polisi dibandingkan masyarakat 1:350. Namun, perbandingannya saat ini sekitar 1:750. Arief mengatakan, jumlah polisi di setiap satuan wilayah tidak merata.

Ada Polda yang jumlah personilnya cukup, ada yang wilayahnya justru kekurangan polisi. Dengan demikian, dikhawatirkan tak semua permasalahan di setiap daerah bisa diselesaikan polisi.

"Sesuai arahan Bapak Kapolri, harus melibatkan masyarakat dalam Kamtibmas ini. Jumlah Polri sedikit tapi bisa kerja sama dengan masyarakat," kata Arief.

Dalam rekrutmen tahun ini, Polri menyiapkan kuota 10.500 untuk Bintara, 300 untuk Akpol, dan 200 untuk Tamtama.

Adapun kriteria yang dicari dalam rekrutmen ini yaitu harus memenuhi aspek kapabilitas, potensi kemampuan, kreativitas, watak dasar, kredibilitas, dan kesungguhannya dalam menyelesaikan tugas.

Arief mengingatkan panitia seleksi anggota baru untuk menyaring calon anggota sebaik-baiknya. Jika proses rekrutmen dinodai dengan praktik transaksional, maka akan berdampak besar bagi regenerasi Polri selanjutnya.

"Target kita mendapatkan kualitas, tanggap, sehat jasmani dan rohani. Kareka kalau tidak sungguh-sungguh, banyak kejadian yang terjadi akibat kesalahan proses seleksi," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com