Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Masyarakat yang Tidak Siap Aksi Damai 21 Februari Jangan Diajak

Kompas.com - 20/02/2017, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengingatkan para peserta aksi 21 Februari 2017 untuk bertindak sesuai koridor hukum. Ia meminta koordinator aksi memastikan bahwa aksi yang dilakukan besok tidak mengancam situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami harap masyarakat yang unjuk rasa di Gedung DPR harus siap melaksanakan aksi damai. Harus meyakinkan semua pihak, aparat, bahwa unjuk rasa sesuai dengan koridor hukum," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/2/2017).

Boy tidak ingin aksi damai berujung ricuh karena adanya provokasi dari pihak tertentu. Jika situasi tidak kondusif, maka penyelenggara unjuk rasa akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

(Baca: Ada Demo soal Ahok, Fadli Zon Minta Pengunjuk Rasa Tak Masuk DPR)

"Para koordinator lapangan harus menjamin bahwa masyarakat yang diajak adalah yang siap untuk melakukan aksi damai. Apabila ada masyarakat yang tidak siap, imbauan kami jangan diajak," kata Boy.

Meski hak mengeluarkan pendapat diatur dalam-undang-undang, ada batasan yang harus dipatuhi dalam berunjuk rasa. Jangan sampai kegiatan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam aksi.

Dari segi pengamanan, polisi mengedepankan upaya persuasif dan preventif. Upaya paksa terhadap massa merupakan opsi paling akhir yang bisa ditempuh.

"Aspirasi itu diharapkan dilakukan dengan cara tidak memaksakan kehendak, tetapi ada saluran hukum ketika ada kondisi yang enggak tepat," kata Boy.

Aksi damai tersebut akan dilakukan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Polri telah mempersiapkan jumlah personel yang cukup, dibantu prajurit TNI, untuk mengamankan gedung DPR/MPR RI dan sekitarnya. Keberadaan mereka termasuk untuk mengantisipasi pengalihan arus lalu lintas jika diperlukan. Peserta aksi tersebut diperkirakan 10.000 orang.

Boy menegaskan bahwa aksi harus diakhiri selambat-lambatnya pukul 18.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com