Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Ruang Pemeriksaan dan Rutan di Gedung "Merah-Putih" KPK

Kompas.com - 19/02/2017, 18:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, memiliki kapasitas lebih besar dari gedung sebelumnya.

Dengan luas bangunan 39.292 meter persegi, gedung baru ini memiliki 16 lantai yang memaksimalkan kerja KPK, termasuk untuk pemeriksaan. Di gedung anyar, ruang pemeriksaan ditambah.

Kepala Bagian Pengelola Gedung KPK Sri Sembodo Adi mengatakan, kini jumlah ruang pemeriksaan ada 72 ruangan.

"Di C1 (gedung lama) hanya 19 ruangan. Sempit padahal kebutuhannya banyak jadi memakan waktu," ujar Adi di kantor KPK, Jakarta, Minggu (19/2/2017).

Ruang pemeriksaan itu terletak di lantai dua. Di sisi tangga menuju ruangan-ruangan tersebut, terdapat jendela kaca yang arahnya berhadapan dengan ruang wartawan. Wartawan dapat melihat siapa saja yang masuk dan keluar ruang pemeriksaan.

Ruang riksa KPK seluas 2,5 x 2,5 meter. Begitu pintu ruangan dibuka, terdapat ruang yang ditempati pengacara untuk menunggu kliennya diperiksa. Di dalamnya ada pintu lagi untuk masuk ke ruang pemeriksaan.

Di ruang pemeriksaan itu terdapat dua kursi hitam yang berhadapan dengan satu kursi lain. Dua kursi yang berjajar ditempati oleh penyidik. Adapun kursi di seberangnya ditempati oleh terperiksa. Antara penyidik dan terperiksa dipisahkan sebuah meja panjang dengan satu unit komputer.

"Di dalam ada alat perekam untuk video, audio, dan ada jam jadi bisa melihat waktu selama diperiksa," kata Adi.

Antara ruangan terperiksa dan ruang tunggu pengacara disekat kaca sehingga pengacara bisa mengintip ke dalam ruangan.

Setelah puas berkeliling ruang pemeriksaan, wartawan diajak melihat-lihat ke ruangan lain. Tidak semua ruangan dapat dilihat karena ada zona-zona tertentu yang tak bisa ditengok.

Salah satu ruangan "terlarang" itu adalah tempat pimpinan KPK di lantai 15. Karena masuk ke zona merah, hanya pimpinan dan orang-orang terkait yang boleh memasukinya.

Di lantai 16, terdapat aula serbaguna yang biasa dipakai untuk beribadah, pelantikan, atau sekadar berisitirahat.

Ada pula ruangan yang selama ini tak pernah masuk dalam sorotan kamera, yakni ruang tahanan.

Di gedung lama, rutan KPK terletak di basement KPK dan tingkat teratas gedung. Di gedung baru, rutan terletak di belakang gedung utama.

Rutan baru ini bisa menampung sekitar 37 tahanan. Menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, pembangunan rutan ini sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

"Kita konsultasi dulu dengan Ditjen Pas sehingga sesuai desainnya yang kita bangun," kata Saut.

Rutan untuk perempuan dan laki-laki dipisah. Ada tiga sel dan satu sel isolasi untuk tahanan perempuan. Satu sel bisa diisi tiga orang.

Rutan laki-laki terdiri dari delapan sel dan satu sel isolasi. Sel laki-laki lebih luas daripada sel perempuan sehingga diperkirakan bisa menampung hingga lima tahanan di dalamnya.

Di rutan laki-laki maupun perempuan terdapat tempat terbuka yang bisa digunakan para tahanan untuk berkumpul.

Sirkulasi udara di rutan cukup lancar. Masing-masing sel dipasangi exhaust fan.

Hingga kini, rutan tersebut belum ditempati. Para tahanan masih berada di rutan KPK di gedung lama.

"Tahanan belum (dipindahkan) karena harus ada beberpa ya g kita diskusikan, terutama yang ruang terbuka masih dibahas," kata Saut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com