Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Berpesan Jangan Sibuk Main "Twitter"

Kompas.com - 09/02/2017, 14:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BANGKA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan para peserta napak tilas "Jejak Sang Proklamator" untuk fokus mengikuti kegiatan, jangan terpecah dengan update status di media sosial, seperti Twitter.

Hal itu disampaikan Megawati saat melepas rombongan napak tilas di bekas rumah dinas Wali Kota Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (9/2/201) siang.

Megawati mengingatkan, agar seluruh peserta fokus mengikuti kegiatan, sembari menghayati nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan yang harus dilalui Soekarno saat itu.

"Makanya nanti kalau sedang berjalan, jangan ingat pacar. Jangan, ooo ini saya belum Twitter. Tetapi harus dihayati betapa susahnya perjuangan kemerdekaan ini," kata Mega.

Kegiatan napak tilas ini diikuti ratusan remaja dari berbagai kalangan dan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-44 PDI Perjuangan.

Pantauan di lokasi, rombongan yang berjumlah sekitar 600 orang itu akan menyambangi lokasi pengasingan Presiden pertama Soekarno di Bukit Menumbing di Muntok, Bangka, dengan menggunakan belasan moda transportasi bus.

Setiba di Menumbing, mereka akan berjalan kaki kurang lebih selama dua jam untuk menuju lokasi rumah pengasingan.

Presiden kelima RI itu mengatakan, Soekarno diasingkan ke Bangka pada 1949 atau empat tahun setelah kemerdekaan.

Lokasi pembuangannya cukup terisolir dan dikelilingi semak belukar.

"Dan memang sengaja dibuat terisolir. Coba saja adik-adik rasakan bagaimana terkunci di dalam kamar, sehari saja," kata dia.

Menurut Megawati, Soekarno sengaja dibuang agar Indonesia yang saat itu baru merdeka kehilangan pemimpin.

Sebagai penerus bangsa, Mega mengingatkan agar para remaja terus melakukan hal-hal positif, serta menghindari hal negatif, seperti narkoba, yang akan merusak moral. 

Kompas TV Memaknai Kicauan SBY di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com