Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba “Ciam Si”, Tradisi Ramalan China Kuno

Kompas.com - 30/01/2017, 13:00 WIB
Sheila Respati

Penulis

Tradisi leluhur

Ciam si itu tradisi yang ribuan tahun sudah dilakukan dan sampai sekarang masih dilakukan. Tradisi turun temurun. Kalau ditanya awalnya dari mana juga kita tidak tahu dengan jelas,” ujar Wiguno, salah seorang pendiri Yayasan Wihara Dharma Bakti.

Menurut dia, ciam si boleh dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Siapa saja yang memerlukan petunjuk ilahi boleh datang dan melakukannya.

“Sebenarnya boleh kapan saja tetapi kalau dalam hari-hari sibuk seperti saat sembahyang Imlek ini memang sebaiknya jangan. Istilahnya dewa-dewi juga kedatangan banyak tamu,” ujarnya.

Oleh karena ciam si merupakan tradisi, bisa dikatakan hampir semua orang Tionghoa pernah mencobanya. Seperti Acen (55), salah satu pengunjung wihara yang hari itu melakukan ciam si.

(Baca: Harmoni Tahun Baru Imlek di Kota Berjuluk Serambi Madinah)

“Biasanya saya ciam si waktu Ce It, tanggal 1 di awal tahun baru, dan Cap Go, tanggal 15. Minta petunjuk untuk apa saja. Ada masalah apa, rezeki bagaimana, keluarga, semua bisa ditanya,” ujar Acen (55), pengunjung Wihara Dharma Bakti, seusai melakukan tradisi tersebut.

Ia sebenarnya sudah tidak lagi memeluk agama Buddha. Namun, hingga saat ini ia masih sering melakukan ciam si.

“Sebagai pegangan, petunjuk. Kadang ada juga yang hasilnya seperti mau memberi tahu sesuatu supaya kita jaga-jaga,” katanya.

(Baca: Ada "Serba Pantang" di Imlek, Apa Kata Generasi Milenial Tionghoa?)

Tidak hanya oleh mereka yang tua-tua saja, tradisi ini juga dilakukan oleh mereka yang masih muda. Seperti Yuli (28) yang hari itu datang bersama keluarga.

“Kalau ada yang mau ditanya, enggak yakin jalan keluarnya bagaimana, atau apa saja biasanya ditanya. Tapi yang penting yakin dan jelas mau tanya apa,” kata Yuli.

Harus dengan keyakinan penuh

Wiguno menyarankan ciam si dilakukan dengan keyakinan penuh. Jika tidak percaya, sebaiknya tidak usah mencoba ciam si.

“Kalau mau tanya mesti yakin. Kalau enggak percaya buat apa tanya,” kata Wiguno.

Ciam si tidak selalu hasilnya baik. Terkadang juga buruk, menurut manusia. Namun, Wiguno mengatakan jawaban tersebut harus diterima. Jika baik, ucapkan syukur. Jika buruk, mintalah perlindungan.

“Hasil dari ciam si, baik atau buruk nanti juga akan kembali ke manusianya. Bagaimana perilaku, tingkah laku dia bagaimana,” katanya.

Kompas TV Warga Tionghoa Masih Lakukan Peribadatan Hingga Malam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com