Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba “Ciam Si”, Tradisi Ramalan China Kuno

Kompas.com - 30/01/2017, 13:00 WIB
Sheila Respati

Penulis

KOMPAS.com - Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah sebuah perayaan untuk menyambut pergantian tahun dalam kalender China. Pergantian tahun ini diiringi dengan sebuah tradisi yang masih melekat bagi masyarakat Tionghoa, yakni meramal.

Ramalan atau Ciam si adalah sebuah tradisi kuno untuk meminta nasib dan peruntungan pada setiap pergantian tahun. Pekan lalu, Kompas.com mendatangi Wihara Dharma Bakti atau yang lebih akrab disebut dengan nama Wihara Jin De Yuan.

Memasuki wihara tertua di Jakarta yang usianya sudah mencapai 400 tahun tersebut, samar-samar terdengar suara “klotak..klotak..klotak”.

Suara tersebut datang dari ruangan di bagian samping wihara. Terlihat dua orang wanita paruh baya tengah mengocok batang-batang bambu di dalam wadah yang juga terbuat dari bambu. Mereka tengah melakukan ciam si.

(Baca: Peran Gus Dur di Balik Kemeriahan Imlek...)

Ciam si memanfaatkan sarana berupa  batang bambu yang diletakkan pada wadah seperti gelas, yang juga terbuat dari bambu.

Batang bambu tersebut diberi nomor pada salah satu permukaannya. Jumlah batang bambu bisa 60 atau 100. Selain itu, ada dua bilah kayu berbentuk bulan setengah dan berwarna merahyang disebut  siao poe.

Salah seorang pengunjung wihara yang juga baru selesai ciam si menyarankan sebelum mengocok batang-batang bambu, sebaiknya terlebih dahulu lakukan sembahyang menggunakan dupa dan tuang minyak pada wadah-wadah lampu.

Setelah itu, ia mengarahkan untuk mengangkat wadah berisi batangan-batangan bambu.

“Ucap nama, umur, tinggal di mana, terus yang mau ditanya apa. Harus fokus tanyanya, yang jelas,” ujar dia.

(Baca: Safari Imlek dan Semangat Ayam Api di Medan)

Setelah memohon, batang bambu boleh dikocok hingga terlontar satu batang bambu yang bertuliskan nomor. Ambil siao poe. Tanyakan kembali apakah betul nomor tersebut adalah jawaban dari permohonan atau pertanyaan yang diajukan. Kemudian lempar dua bilah kayu tersebut.

Jika keduanya tertelungkup, berarti kocokan bambu harus diulang. Jika keduanya terlentang, artinya bisa benar bisa tidak. Jika yang satu tertelungkup dan yang satu terbuka, artinya jawaban tersebut sah.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari kertas dengan nomor yang tertera pada batang bambu. Kertas tersebut berisi syair yang menggambarkan jawaban atas pertanyaan yang diucapkan saat mengocok bambu. Artinya bisa ditanyakan kepada tetua yang ada di wihara.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com