"Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu pertuhankan bukan Allah, melainkan moral."
"Pertuhankanlah Allah, bukan yang lainnya. Pembuktian bahwa kamu mempertuhankan Allah, ya kamu harus menerima semua makhluk karena begitulah Allah."
"Ya Allah...." Rona wajah Mughni seketika berubah pasi. Ia semakin yakin bahwa Gus Dur memang manusia pilihan Tuhan yang hanya dilahirkan seratus tahun sekali.
Setiap zaman ada masanya. Setiap masa ada waktunya. Di antara zaman dan waktu itu, ada sosok manusia tertentu yang tampil sebagai pengampu.
Duh, Gus Dur, betapa tanpamu, kini bangsa Indonesia jadi bertambah repot.
Omah Mangkat, 27 Rabi'ul Awal 1438 H
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.