Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Tolak WNA China dan Sudan Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 28/12/2016, 09:26 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menolak masuk dua warga negara asing (WNA) yang datang ke Indonesia.

Satu orang WNA asal China bernama Liu Pengfei ditolak masuk di kantor imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (27/12/2016). Liu ditolak masuk karena terdapat dalam daftar tangkal.

"Yang bersangkutan pernah berbuat tidak menghormati atau mematuhi peraturan di Indonesia," kata Kepala Bagian Humas Direktorat Imigrasi Agung Sampurno saat dikonfirmasi, Rabu (28/12/2016).

Liu tiba pukul 22.05 WIB dengan pesawat Xiamen Airlines MF 867 dari Xiamen, China. Dia telah dikembalikan ke embarkasi awal dengan pesawat sama pada Selasa (27/12/2016).

Selain WN China, WN Sudan berinisial YMHE ditolak masuk ke Indonesia oleh kantor imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

YMHE datang dengan pesawat Saudi Airlines (SV 814) pada Selasa (27/12/2016) pukul 14.00 WIB.

"Meski yang bersangkutan memiliki visa dari KBRI Khartoum Sudan, namun dari pemeriksaan dokumen dan wawancara terdapat masalah yang ditemukan petugas," ucap Agung.

Agung menjelaskan, YMHE tidak dapat memberikan keterangan perihal tujuan kedatangannya ke Indonesia. Selain itu, YMHE tidak memiliki reservasi hotel sebagai bukti memiliki tempat tinggal.

"Tidak memiliki biaya hidup yang cukup selama tinggal di Indonesia. Hanya membawa uang 100 dollar AS. Padahal akan tinggal lebih dari sebulan," ujar Agung.

Menurut Agung, YMHE berpotensi menimbulkan masalah keimigrasian. YMHE, lanjut dia, diduga sebagai pengungsi yang akan menjadi beban pemerintah di kemudian hari.

Kini, YMHE telah dipulangkan kembali ke embarkasi awal, Jeddah, dengan pesawat sama.

Kompas TV 17 PSK Asal Maroko Ditangkap Petugas Imigrasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com