Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formappi: Sepanjang 2016, DPR Banyak Berbuat Suka-suka

Kompas.com - 22/12/2016, 17:43 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

"Seperti memperpendek masa reses dari satu bulan menjadi dua minggu, memperpanjang waktu sidang, memperketat kunjungan luar negeri, mengecek langsung daftar hadir anggota, dan menetapkan target menyelesaikan tiga RUU bagi setiap komisi dalam setiap tahun," papar Made Leo.

(baca: Fahri Hamzah: Presiden Malu Menteri dan Anggota DPR Ditangkap Kasus Korupsi)

Saat ini, ketika kursi Ketua DPR kembali ke Novanto, ketentuan masa reses dan kunjungan kerja kembali seperti semula saat ia menjabat.

Hal itu, kata Made, seolah menunjukan bahwa setiap Ketua DPR menentukan kebijakan secara "suka-suka" dan parlemen tidak memiliki sistem kebijakan yang kuat.

"DPR tidak memiliki sistem kebijakan yang kuat karena bisa diubah sewaktu-waktu dengan selera Ketua DPR," tuturnya.

DPR, tutur Made Leo, cenderung akan bekerja sigap jika menyentuh kepentingan sendiri, namun begitu lambat ketika menyangkut kepentingan rakyat.

Ia mencontohkan daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang diubah sebanyak tiga kali sepanjang 2016.

Terakhir, DPR menambahkan revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

Revisi UU MD3 hanya dilakukan secara terbatas, yaitu untuk menambah jumlah pimpinan DPR dan MPR guna mengakomodasi usulan PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu legislatif 2014.

Sementara itu, Koordinator Formappi Sebastian Salang mengatakan, model kompromi jangka pendek tersebut tidak akan mendorong DPR menjadi lebih baik. Hal itu, semata-mata hanya kepentingan politik.

"Ini betul-betul DPR suka-suka. Mengubah UU sesuai selera dan kepentingan jangka pendek. UU MD3 sama sekali tidak visioner untuk menghasilkan DPR kita yang berkualitas dan efektif dalam menjalankan fungsi," tutur Sebastian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com