Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Peristiwa Penyanderaan WNI Sepanjang Tahun Ini

Kompas.com - 20/12/2016, 07:53 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

Setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak, Menlu Retno mendapatkan konfirmasi penculikan pada Kamis (23/6/2016).

Penyanderaan terbagi menjadi dua tahap, sekitar pukul 11.30 dan 12.45 waktu setempat oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

Saat penyanderaan, kapal membawa 13 orang ABK.

Sebanyak 7 orang ditahan dan sisanya dibebaskan.

Pada awalnya, aksi pertama dilakukan pukul 11.30 dengan empat pria bersenjata menculik tiga WNI, Kapten Fery Arifin (nahkoda), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), dan Edy Suryono (masinis II), dan kapal dibiarkan pergi.

Satu jam berselang, sepuluh orang bersenjata mengejar tugboat dengan tiga perahu speed dan membawa 4 ABK lainnya, Ismail Tiro (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Natsir (masinis III), dan Muhammad Sofyan (oilman).

Pemerintah memutuskan kembali menghidupkan Crisis Center.

Berbagai upaya pembebasan dilakukan. Tiga Menteri Pertahanan, Indonesia, Malaysia, dan Filipina melakukan pertemuan trilateral di Kuala Lumpur pada Selasa (12/7/2016).

Pertemuan itu membahas pembebasan sandera dan merumuskan detail patroli tiga negara di perairan yang dinilai rawan pembajakan.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menelepon dan menyurati Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Kelompok Al Habsyi Misaya sempat mengancam akan membunuh empat ABK kapal tunda Charles jika tuntutan yang tebusan tidak dipenuhi. 

Lima orang perwakilan keluarga sandera dari Samarinda sempat mendatangi Kementerian Luar Negeri untuk meminta kejelasan informasi ABK Charles 001.

Dalam pertemuan itu, sempat terjadi komunikasi dengan sandera dan dinyatakan dalam keadaan baik.

Pemerintah juga memastikan PT Rudiantara Bersaudara membayar sejumlah kompensasi bantuan keuangan kepada keluarga.

Dua ABK, Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan berhasil meloloskan diri penyanderaan Abu Sayyaf pada, Rabu (17/8/2016).

Mereka dinyatakan sehat setelah melakukan tes kesehatan di KBRI Manila dan tiba di Tanah Air pada Jumat (26/8/2016) malam.

Setelah beberapa bulan, Ferry Arifin, M Mahbrur Dahri, dan Edi Suryono bebas pada Sabtu (1/10/2016) malam.

Kemudian, setelah enam bulan menanti, Muhammad Nasir dan Muhammad Robin Piter dibebaskan oleh milisi Alhabsyi di Filipina Selatan pada Senin (12/12/2016).

Dengan demikian, semua sandera kapal Charles telah berhasil bertemu dengan keluarganya.

4. Tiga ABK Pukat Tunda disandera

Pada 9 Juli 2016, tiga ABK pukat tunda LD/114/5S milik China Tong Lim berbendera Malaysia, disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia.

Mereka adalah Lorense Koten (34) yang bertindak sebagai juragan kapal, Emanuel (40) dan Teodorus Kopong sebagai ABK.

Awalnya, tujuh orang diculik, namun empat lainnya dibebaskan karena beralasan tidak memiliki paspor.

Penyandera meminta tebusan sebesar 200 juta peso atau sekitar Rp 55,5 miliar.

Permintaan tersebut disampaikan penyandera kepada pemilik kapal.

Pada tanggal 12-14 Juli 2016, terjadi pertemuan antara delegasi Filipina yang dipimpin oleh Asisten Operasi Angkatan Bersenjata Filipina dengan Asisten Operasi Panglima TNI di Hotel Parklane, Jakarta.

Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan pada 27 Juni yang membahas pencegahan perompakan dan penyanderaan.

Beberapa tindakan disepakati, di antaranya, akan mengikutsertakan Western Mindanao Command Angkatan Bersenjata Filipina dan Komandan Lantamal XIII/Tarakan ke dalam kegiatan Komite perbatasan RI-RPBC.

Untuk membahas standar operasional, Menhan Ryamizard bertemu dengan Menhan Malaysia dan Filipina di Kuala Lumpur pada Kamis (21/7/2016).

Namun pertemuan itu batal lantaran Menhan Filipina tidak dapat hadir.

Pemerintah melakukan diplomasi dengan mengirimkan satu negosiator untuk bertemu dengan pendiri Moro National Liberation Front, Nur Misuari.

Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat itu menjabat Menko Polhuka, mengatakan, pemerintah mengandalkan Nur sebagai penghubung komunikasi ke kelompok Abu Sayyaf.

Lorens, Teodorus, dan Emmanuel berhasil bebas pada Minggu (18/9/2016) bersama satu WN Norwegia.

Menhan Ryamizard mengatakan keberhasilan pembebasan atas upaya tentara Filipina dan FNP Moro. Ia menegaskan pemerintah tidak mengeluarkan uang sepeser pun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com