Pun, mungkin, satu-satunya "massa" yang dia miliki adalah orang-orang yang rajin menyapanya pada saat joging di Senayan setiap sore sehingga dia dikenal sebagai "Lurah Senayan".
Khotbah dan jubah
Khotbahnya bukan hujatan, makian, apalagi berisi kata-kata kasar. Bukan pula umbaran kata jihad.
Mar'ie berkhotbah dengan teladannya, dengan integritas dan kesederhanaannya. Jihadnya adalah perjuangan menegakkan kebenaran di tengah tirani kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Jubah kebesarannya bukanlah rumah mewah, gelar bergengsi, tanda jasa berderet, atau banyaknya pengikut di akun media sosial. Jubah kebesarannya adalah lurusnya niat dan tangisnya pada saat menyebut nama Sang Khalik.
Jubah kebesarannya terlihat kembali pada tanggal 11 Desember 2016, saat berpuluh tokoh besar, para kolega sesama menteri masa Orde Baru, bahkan ada yang memaksakan diri datang dengan kursi rodanya, serta para tokoh lintas golongan dan generasi mendatangi rumah duka yang relatif sangat sederhana untuk seorang mantan pejabat.
Selamat jalan "Mr Clean"! Selamat jalan Mar'ie Muhammad. Insya Allah hasil audit di "sana" adalah "wajar tanpa pengecualian".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.