Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sedih Produk Tekstil Lokal Kalah dengan Produk Impor

Kompas.com - 06/12/2016, 19:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengaku mendapatkan informasi bahwa ekspor produk tekstil di Indonesia terus menurun.

Dari bulan Januari hingga Oktober 2016, industri tekstil turun 4,3 persen dibanding periode yang sama pada 2015.

"Sementara itu, industri produk tekstil kita juga belum mampu menguasai pasar domestik karena serbuan produk impor dari luar yang sering kali masuk melalui praktik-praktik impor ilegal" ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/11/2016).

Padahal, lanjut Jokowi, industri tekstil dan produk tekstil merupakan industri padat karya yang mampu menyerap banyak sumber daya manusia.

Bahkan, industri ini menciptakan lapangan kerja baru di sektor distribusi dan perdagangan seperti di Pasar Tanah Abang atau sentra fashion lainnya di Tanah Air.

"Saya melihat negara-negara industri, utamanya di Asia, seperti Jepang, China, Korsel, mengawali revitalisasi menuju negara industri dengan mengembangkan manufaktur produk tekstil," kata Jokowi.

Ia meminta semua kementerian terkait untuk melakukan terobosan untuk mengatasi masalah industri produk tekstil di Indonesia.

Para menteri diminta membuat kebijakan yang mendukung produk tekstil dalam negeri sehingga lebih kompetitif.

Misalnya, kebijakan penurunan harga gas untuk keperluan industri ini harus segera diimplementasikan.

Sebab, harga gas memiliki kontribusi signifikan di sisi hulu industri produk tekstil.

Jokowi juga meminta kebijakan untuk mempermudah prosedur importasi bahan baku produksi yang berorientasi ekspor.

"Buat proses-proses importasi bahan baku produk tekstil menjadi lebih sederhana dan juga tidak mempersulit kegiatan dunia usaha di bidang ini," ujar Jokowi.

Sementara itu, untuk ekspor di pasar global, Jokowi meminta agar ada negosiasi dengan sehingga tarif ekspor produk tekstil bisa ditekan seminim mungkin ataupun digratiskan.

"Kita masih kalah dengan Vietnam di pasar Eropa dan Amerika Serikat karena kita masih dikenakan tarif 5-20 persen, sedangkan Vietnam 0 persen," kata dia.

Terakhir, terkait penyelundupan dan importasi ilegal, Jokowi meminta Badan Keamanan Laut, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dirjen Bea Cukai, dan kepolisian memperkuat sinergi untuk mengatasi permasalahan ini.

"Saya kira permasalahan ini sudah jelas, tinggal bagaimana langkah-langkah pencegahan dan langkah-langkah pemberantasannya di lapangan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com