Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto dan Wamenlu Jelaskan Aksi Damai 2 Desember kepada Duta Besar

Kompas.com - 01/12/2016, 15:08 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto bersama Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir memberikan penjelasan resmi soal rencana aksi damai 2 Desember 2016 kepada sekitar 120 orang duta besar.

"Saya atas permintaan Kemenlu. Saya langsung kontrak dengan Wamenlu menganggap penting bahwa banyak pertanyaan dari duta besar negara sahabat tentang apa yang akan terjadi tanggal 2 Desember 2016," kata Wiranto di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Wiranto menuturkan, banyaknya informasi yang beredar terkait aksi damai 2 Desember nanti membuat para duta besar bertanya.

(Baca: Kapolda Minta Pasukannya Tampilkan Sikap Humanis Saat Amankan Aksi 2 Desember)

Untuk itu, Wiranto bersama Fachir merancang pertemuan untuk memberikan keterangan resmi terkait aksi damai 2 Desember.

Menurut Wiranto, pertanyaan tersebut merupakan hal yang wajar mengingat duta besar merupakan perwakilan negara sahabat.

Selain itu, kata dia, hal tersebut menunjukkan kepedulian terhadap Indonesia.

"Tentu kita juga sudah melaporkan ke Presiden bahwa penjelasan resmi perlu agar mereka merasa tenang, merasa memahami situasi yang dihadapi oleh Indonesia dalam kasus tertentu ya," ucap Wiranto.

Dalam kesempatan itu, Wiranto menjelaskan bahwa aksi damai yang berlangsung di Lapangan Monumen Nasional itu berlangsung setelah adanya musyawarah mufakat antara pihak kepolisian dan peserta aksi unjuk rasa.

Kepada para duta besar, Wiranto menyebutkan, esok akan berlangsung unjuk rasa super damai.

Aksi unjuk rasa dilakukan dengan menggelar sajadah dan berdoa bersama di lapangan Monas.

"Nah disana aktivitasnya adalah zikir bersama, doa bersama, tausiah dari para tokoh tapi bukan mengobarkan kebencian tapi mengobarkan rasa cinta tanah air," ujar Wiranto.

Fachir menyatakan, para duta besar merasa senang telah diberikan penjelasan resmi dari pemerintah.

(Baca: Polisi Bersenjata Jaga Sejumlah Obyek Vital pada 2 Desember 2016)

Sebab, kata dia, penjelasan itu telah ditunggu-tunggu. "Jadi sejak awal dari beberapa kesempatan komunikasi mereka memang menunggu penjelasan official itu ada," ucap Fachir.

Rencananya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan kembali melanjutkan aksi unjuk rasa terkait proses hukum terhadap Ahok pada 2 Desember.

Polri memberi izin aksi digelar di Silang Monas yang mampu menampung 600.000 orang sampai 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 08.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat.

Kompas TV Persiapan Polisi Jelang Aksi 2 Desember
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com