PALMERAH, KOMPAS.com - Sepanjang hari Kamis (24/11/2016) kemarin, dinamika pemberitaan di Kompas.com diwarnai oleh beragam topik. Popularitas berita tidak terlalu terfokus pada isu seputar Pilkada DKI Jakarta seperti hari-hari sebelumnya.
Di luar berita seputar Pilkada DKI Jakarta ada berita internasional, olahraga, dan entertainment yang menarik perhatian pembaca.
Berikut lima berita kemarin yang sebaiknya Anda tahu.
1. Survei Indikator: Elektabilitas Agus-Sylvi Ada di Posisi Pertama
Hasil survei terbaru yang digelar lembaga survei Indikator menempatkan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, pada urutan pertama.
Elektabilitas Agus-Sylvi disebut sudah berada di angka 30,4 persen saat ini. Agus-Sylvi disebut mengungguli pasangan nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, yang berada di urutan kedua dengan eletabilitas 26,2 persen.
Sementara itu, pasangan nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, disebut berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 24,5 persen.
"Tapi ketiganya punya peluang masuk putaran kedua. Tidak ada satu pun yang bisa mengklaim bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat mengumumkan hasil survei di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Dari hasil survei yang dilakukan Indikator, Burhan menyebut, faktor utama yang menggerus elektabilitas Ahok adalah pernyataannya mengenai Surat Al Maidah ayat 51.
Fakta menarik dari survei ini, kata Burhan, mayoritas warga DKI Jakarta puas terhadap kinerja pemerintahan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di berbagai bidang. Namun, mereka dinyatakan tidak akan memilih Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang.
Selengkapnya baca di sini.
Baca juga:
Pengutipan Ayat Suci oleh Ahok Munculkan Kembali Isu Primordialisme
Tim Sukses Agus Datangi Pasukan Oranye dan Ajak Foto dengan Spanduk
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan fatwa bahwa melaksanakan shalat Jumat di jalanan tidak sah.
"NU sudah mengeluarkan fatwa, Jumatan di jalan tidak sah," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di acara Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).
Aqil mengatakan bahwa fatwa itu didasarkan pada kajian kiai dan ulama NU selama beberapa waktu terakhir.
Para ulama dan kiai NU mendasarkan fatwa itu kepada mazhab Imam Besar Syafi'i dan Maliki.
Pernyatan ini disampaikan menanggapi rencana demonstrasi yang dilakukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada 2 Desember 2016.
Aksi tersebut akan dilakukan dengan shalat Jumat bersama dengan posisi imam berada di Bundaran Hotel Indonesia.
Selengkapnya baca di sini.
Baca juga: PBNU Minta Pemerintah Bubarkan Ormas yang Bertentangan dengan 4 Pilar Negara
Perhitungan suara Pilpres AS hingga Rabu (23/11/2016) menunjukkan, Hillary Clinton unggul atas Donald Trump dengan selisih 2.017.563 suara.
Selisih jumlah suara yang menunjukkan keunggulan Hillary itu bisa bertambah lagi karena masih ada kartu suara yang belum dihitung.
Tidak soal berapa pun suara yang diperoleh Hillary, hal itu tidak akan mengubah hasil pemilu 8 November.
Hillary akan menjadi calon presiden kelima dalam sejarah AS dan yang kedua dalam 16 tahun terakhir yang memenangkan suara terbanyak, tetapi kalah dalam pemilu.
Kekalahan itu terjadi karena konstitusi AS yang berumur dua abad menetapkan sistem lembaga perwakilan pemilih, atau electoral college, untuk memilih presiden.
Selengkapnya soal sistem pemilu di AS baca di sini.
Juara China Open, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, mengaku dipersulit wasit saat dikalahkan ganda China, Lu Kai/Zheng Siwei, pada babak awal Hongkong Open Superseries 2016.
Dua pasangan ganda putra terpaksa harus mengakhiri perjalanannya di Hongkong Open Superseries 2016 lebih awal. Mereka adalah Hendra Setiawan/Berry Angriawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Keduanya sama-sama dihentikan pasangan China.
Hendra/Berry kalah dari Liu Cheng/Zhang Nan seusai melakoni pertandingan selama 45 menit. Skor 16-21, 21-10, dan 10-21 menjadi akhir perjalanan buat Hendra/Berry.
Selengkapnya baca di sini.
Masih ingat dengan model majalah dewasa Anggita Sari yang beberapa waktu lalu menghiasi pemberitaan dalam sejumlah isu?
Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Anggita, Kamis (24/11/2016) dini hari atas kepemilikan psikotropika.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, ketika dilakukan penggerebekan di rumah Anggita di Graha Bintaro, Tangerang Selatan, sekitar pukul 00.30, ditemukan berbagai jenis psikotropika, yaitu merlopam, valdimex, calmet, alprazolam, dan xanax yang disimpan di kamar tidur dan dompetnya.
"Setelah dilakukan tes urine ternyata tersangka terbukti mengunakan tiga macam narkotika jenis metamphetamine, amphetamine, dan benzodiazepines," kata Vivick di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kamis sore.
Selengkapnya baca di sini.
Baca juga: Kepada Wartawan, Anggita Sari Bilang "Enggak Usah 'Lebay'! Sudah Mau Tobat Juga!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.