Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Kumolo Berkaca-kaca Saat Jenguk Tiga Balita Korban Molotov di Samarinda

Kompas.com - 20/11/2016, 09:56 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendatangi korban bom molotov di Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur.

Selepas sarapan, mobil B 21 RI melaju. Tjahjo tiba sekitar pukul 08.00 WITA. Dia terlihat memakai kemeja hitam lengan panjang.

Ia langsung menuju Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit ) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Di sana terbaring tiga anak korban bom molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda.

Dari pintu masuk, berurutan Trinity Hutahean (4), Alvaro Aurelius (4) dan Anita Kristobel (2) menjalani proses penyembuhan dari luka bakar yang mereka alami.

Tjahjo menyalami para orangtua korban satu per satu dan mendengarkan kondisi terakhir. Ia mengeluarkan amplop putih dari kocek pribadinya dan diberikan kepada ketiga ibu korban.

Direktur Rumah Sakit dr Rachim Dinata, menyampaikan, ketiga korban sudah mengalami perbaikan kondisi.

"Alvaro semoga bisa keluar empat hari ke depan. Sekarang sudah boleh bebas makan," kata Rachim kepada Tjahjo.

Tjahjo tidak banyak bicara. Rupanya ia tidak tega melihat kondisi tubuh korban yang terbaring di ruang rumah sakit. Trinity misalnya, masih dibalut perban di sekujur tubuhnya.

"Saya tidak menyangka bahwa sekecil itu dan lukanya sekujur tubuh. Saya tidak tega, lihat foto saja tidak tega," kata Tjahjo.

Kesedihan Tjahjo bertambah saat Rachim bercerita proses pergantian perban yang berlangsung dua hari sekali. Untuk mengganti perban, diperlukan obat bius total.

"Orang dewasa saja tidak kuat. Efek bius juga harus diperhatikan dari sisi medis," ucap Tjahjo.

Tjahjo menyakini dokter akan bekerja secara sungguh-sungguh menangani proses penyembuhan ketiga korban bom molotov. Menurut dia, rumah sakit memiliki perlengkapan yang lengkap.

Tjahjo menegaskan semua biaya penyembuhan akan ditanggung oleh negara Selesai menjenguk, awak media memintai pendapat Tjaho. Saat berbicara, air mata Tjaho masih menggenang di pelupuk matanya.

Kompas TV Balita Korban Ledakan Bom Jalani Operasi Keempat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com