Saya yakin menjawab: lewat pembelajaran sejarah yang memuat pewarisan nilai-nilai keteladanan.
Sayangnya, di bangku sekolah formal pelajaran sejarah disampaikan dengan kaku lewat hafalan peristiwa-peristiwa dan angka tahun peristiwa serta tempat kejadian.
Terkecuali dibawakan oleh guru yang memahami makna di balik sebuah peristiwa sejarah, sedikit sekali cerita keteladanan yang dapat ditularkan dari peristiwa sejarah yang dipelajari di sekolah formal.
Itulah yang membuat sedikit sekali yang kita ingat tentang sejarah nasional Indonesia, pada masa-masa di bangku sekolah dasar sampai menengah.
Generasi Muda Pembaca Buku
Bagaimana kita memperbaikinya? Salah satu yang saya usulkan adalah mengenal kembali pemikiran para tokoh bangsa kita.
Siapa Raden Ajeng Kartini? Kita hanya tahu bahwa beliau pejuang hak perempuan, tetapi sedikit sekali yang tahu bahwa beliau adalah pejuang pendidikan untuk pribumi, baik laki-laki maupun perempuan. Padahal, RA Kartini meninggalkan banyak sekali tulisan.
Itu hanya salah satu contoh. Belum lagi Bapak Bangsa kita: Bung Karno dan Bung Hatta, yang sedikit sekali diketahui pemikirannya, karena memang jarang ada yang membaca tuntas buku-bukunya. Kecuali memang ia peminat sejarah dan pemikiran beliau-beliau.
Generasi muda pembaca buku, sebetulnya adalah satu langkah kemajuan bagi bangsa Indonesia ke depan.
Saya ingat, dalam salah satu wawancara panjang dengan salah satu stasiun televisi nasional kira-kira setahun silam, Bapak Prabowo Subianto menceritakan kebiasaannya yang selalu membaca buku terbaru di waktu luangnya. Buku, diakuinya selalu memberikan inspirasi.
Lalu bila ditarik lagi ke belakang, betapa eratnya pergaulan para pendiri bangsa Indonesia dengan buku. Bahkan Bung Hatta pernah berkata, tak takut dipenjarakan di mana saja, asalkan bersama buku-bukunya.
Jadi, kita lahir dan besar (sesungguhnya) sedari awal sebagai bangsa yang cinta literasi. Cinta membaca dan menulis. Bila kita kembali seperti itu dan itu telah terjadi, maka tak salah kalau dengan bangga saya katakan, “Generasi Masa Depan Bangsa, kami titipkan Indonesia kepadamu!”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.