Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Demonstrasi Besar pada 25 November, Ini Saran Ulama ke Jokowi

Kompas.com - 10/11/2016, 16:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para ulama memberikan sejumlah saran dan masukan kepada Presiden Joko Widodo seputar kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Saran dan masukan itu disampaikan langsung kepada Presiden saat para ulama diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/11/2016) sore.

Salah satu saran yang diberikan adalah agar proses hukum terhadap Ahok harus berjalan secara cepat dan obyektif.

"Ini supaya demo tidak terulang lagi nanti tanggal 25 November. Yang di medsos sudah sangat ramai itu. Proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama harus adil dan dipercepat," kata Ahmad Ruhiyat, pimpinan Pondok Pesantren At Tarbiyah, Karawang, seusai pertemuan.

Ruhiyat mengatakan, para ulama menyadari proses hukum saat ini sepenuhnya ada di tangan kepolisian. Namun, Presiden juga mempunyai peranan penting agar penegakan hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya.

"Salah satunya agar Presiden tetap bersikap netral dalam kasus dugaaan penistaan agama ini. Kami meminta Presiden beri instruksi yang ekstra ke kepolisian agar bisa bekerja secara profesional, tidak pandang bulu," ujar dia.

Hal serupa disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Serang, Sidrajat Ardani. Menurut Sidrajat, para ulama menuntut janji yang disampaikan Kapolri agar kasus Ahok selesai dalam dua pekan setelah demonstrasi yang berlangsung pada Jumat (4/11/2016) pekan lalu.

"Kami sampaikan secara tegas, apabila tanggal 25 atau dalam dua minggu tidak diproses secara tegas, ini yang dikhawatirkan gejolak masyarakat akan kembali. Kami meminta agar gerak cepat supaya sebelum tanggal 25 harus selesai," ucap Sidrajat.

Ada sekitar 40 ulama yang diundang ke Istana. Mereka adalah pimpinan pondok pesantren di wilayah Banten dan Jawa Barat. Jokowi bersama ulama berdialog sambil duduk lesehan di salah satu ruangan di Istana Negara.

Mendampingi Jokowi di antaranya ada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi.

Pertemuan digelar secara tertutup selama sekitar dua jam. (Baca: Jokowi Lesehan Bareng Para Ulama Banten dan Jabar di Istana)

Jokowi belakangan ini memang sibuk melakukan konsolidasi pasca-demo besar-besaran di sekitar Istana, Jumat (4/11/2016) pekan lalu.

Saat itu, massa berkumpul untuk menuntut proses hukum terhadap Ahok yang dianggap melakukan penistaan agama.

Sebelumnya, Jokowi juga sudah bertandang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jokowi juga menghadiri Musyawarah Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

Selain itu, Kepala Negara juga mengundang 17 pimpinan organisasi massa Islam ke Istana.

Dalam setiap pertemuan, Jokowi berterima kasih kepada para tokoh agama yang telah berkontribusi menyejukkan suasana.

(Baca: Jokowi Ucapkan Terima Kasih kepada Ormas Islam karena Telah Sejukkan Suasana)

Presiden juga menegaskan tidak akan melakukan intervensi terhadap kinerja kepolisian dalam mengusut kasus Ahok.

Kompas TV Jokowi: Saya Tidak Akan Lindungi Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com