Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Ormas Islam Sebut Negara Gaduh Hanya karena Ahok

Kompas.com - 09/11/2016, 19:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan ormas Islam memberikan saran dan masukan kepada Presiden Joko Widodo seputar kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Saran dan masukan itu disampaikan langsung kepada Presiden saat pimpinan ormas diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/11/2016) sore.

"Semua pembicara itu sama isinya, negara ini gaduh karena hanya satu orang. Intinya gitu ya," kata Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Mahfud MD, salah satu yang diundang dalam pertemuan.

(baca: Din Syamsuddin Apresiasi Konsolidasi Jokowi ke Ormas Islam)

Agar kegaduhan tak terus berlangsung, lanjut Mahfud, maka proses hukum terhadap Ahok harus dilakukan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Proses hukum tidak boleh hanya menggunakan asas kepastian dengan menggunakan pasal-pasal, tapi juga asas keadilan di masyarakat.

"Saya bilang ke Presiden, saya mantan hakim kalau mau hukum orang tahu pasalnya, kalau mau bebaskan orang juga tahu pasalnya. Itu kalau cuma hukum, tapi kan kita bicara keadilan. Ada rasa, hati nurani," ujar mantan hakim Mahkamah Konstitusi ini.

 

(baca: Di Depan Pimpinan Ormas Islam, Jokowi Tegaskan Lagi Tidak Lindungi Ahok)

Mahfud menambahkan, pada prinsipnya masyarakat harus menerima apapun keputusan yang diambil oleh Bareskrim Polri terkait kasus Ahok.

Namun, jika proses yang berlangsung tidak adil, maka masyarakat bisa merasa tidak puas.

"Kita tidak tahu kesan masyarakat terhadap seluruh proses hukum itu tadi. Makanya saya katakan harus betul-betul rasa keadilan ditunjukkan," tambah dia.

 

(baca: Terima Kasih Jokowi untuk Ormas Islam karena Telah Sejukan Suasana)

Selain Mahfud, hadir dalam pertemuan ini 16 pimpinan ormas Islam lainnya. Mereka yang hadir antara lain Habib Nabil Al Musawa dari Majelis Rasulullah, Khofifah Indar Parawansa dari Muslimat NU, Anggia Emarini dari Fatayat NU.

Lalu, Hamdan Zoelva dari Syarikat Islam dan Yaqut Qolil Qiumas dari GP Ansor.

Dalam sambutannya saat membuka pertemuan, Presiden mengucapkan terima kasih kepada pimpinan ormas karena turut mengawal jalannya unjuk rasa pada Jumat, 4 November 2016, sehingga berjalan damai.

Jokowi juga kembali menegaskan bahwa dia tidak melindungi Ahok.

Kompas TV Presiden Ajak Pimpinan Ormas Dinginkan Suasana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com