JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menganggap kedatangannya tahun lalu saat menemui pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016, Donald Trump, merupakan sebuah kebaikan bagi Indonesia.
Hal itu disampaikan Novanto menanggapi kemenangan Trump pada Pemilu Presiden AS, Rabu (8/11/2016) waktu setempat.
"Ternyata sekarang sudah terbukti bahwa apa yang saya lakukan itu dulu adalah demi perbaikan dan kepentingan untuk negara Indonesia," kata Novanto saat diwawancarai di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).
Menurut Novanto, kedatangannya dulu bertemu dengan Trump, bila dihubungkan dengan konteks sekarang tentu membawa dampak positif bagi Indonesia. Sebab, saat itu Trump mengaku sangat ingin berinvestasi di Indonesia.
Novanto menambahkan, Trump saat itu juga mengapresiasi keberadaan Indonesia dalam dunia internasional sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.
"Waktu itu masih pengusaha, kalau sekarang jadi presiden tentu pasti menjadi perwujudan yang sangat konkret untuk melakukan langkah-langkah ini sebaik-baiknya," tutur Novanto.
Novanto bertemu Trump pada Maret 2015 semasa dirinya masih menjabat Ketua DPR. Setya Novanto mengatakan, pertemuannya dengan calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beberapa waktu lalu merupakan undangan dari pengusaha kaya tersebut.
Saat itu, Trump ingin mengetahui kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia.
"Saya diundang Donald Trump. Jadi, DPR ini selain politik, juga membahas soal ekonomi. Banyak pabrik yang tutup, jadi bagaimana supaya ekonomi kita naik lagi," kata Novanto, pada 28 Oktober 2015 silam.
(Baca: Setya Novanto: Di Sana Dipuji Trump, di Tanah Air Justru Dihajar)
Semula, Novanto mengaku ingin mengajak Trump berinvestasi di Indonesia. Tak hanya untuk Trump, ajakan itu juga ditawarkan kepada sejumlah pengusaha asal negeri Paman Sam lainnya yang ia temui di Silicon Valley, Amerika Serikat.
Ketika hendak meninggalkan tempat kerja Trump, Novanto mengatakan, dia justru diajak untuk menghadiri jumpa pers yang digelar di lobi kantornya. Saat itulah ia diperkenalkan oleh Trump kepada publik Amerika.
"Begitu turun saya ditarik, 'inilah Ketua DPR paling berpengaruh di Indonesia.' Itu dia yang bilang lho, bukan saya," kata Novanto.
(Baca juga: Sebagai Sahabat, Novanto Harap Kemenangan Donald Trump Beri Kebaikan)