JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, pertemuannya dengan bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beberapa waktu lalu merupakan undangan dari pengusaha kaya tersebut. Saat itu, Trump ingin mengetahui kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia.
"Saya diundang Donald Trump. Jadi, DPR ini selain politik, juga membahas soal ekonomi. Banyak pabrik yang tutup, jadi bagaimana supaya ekonomi kita naik lagi," cerita Novanto saat membuka Simulasi Rapat Parlemen Remaja 2015 di Kompleks Parlemen, Rabu (28/10/2015).
Semula, Novanto mengaku ingin mengajak Trump berinvestasi di Indonesia. Tak hanya untuk Trump, ajakan itu juga ditawarkan kepada sejumlah pengusaha asal negeri Paman Sam lainnya yang ia temui di Silicon Valley, Amerika Serikat.
Ketika hendak meninggalkan tempat kerja Trump, Novanto mengatakan, dia justru diajak untuk menghadiri jumpa pers yang digelar di lobi kantornya. Saat itulah ia diperkenalkan oleh Trump kepada publik Amerika.
"Begitu turun saya ditarik, 'inilah Ketua DPR paling berpengaruh di Indonesia.' Itu dia yang bilang lho, bukan saya," kata Novanto.
Politisi Partai Golkar itu pun merasa tersanjung dengan pengenalan itu. Namun, kondisi sebaliknya justru ia rasakan ketika kembali ke Tanah Air.
"Jadi, di sana saya dipuji, di sini saya dihajar. Saya dihantam habis-habisan di dalam negeri," ujarnya.
Padahal, kata dia, ada isu yang lebih menarik daripada sekedar pertemuannya dengan Trump. Ia mengatakan, sejumlah bos perusahaan raksasa yang kemarin dijumpai Presiden Joko Widodo di Sillicon Valley sebelumnya sudah bertemu dirinya terlebih dahulu. Para bos perusahaan itu bahkan bertanya mengenai cara berinvestasi di Indonesia.
"Tapi, isu itu tertutup isu Trump, padahal itu isu penting. Saya juga bilang ke teman-teman di DPR, jangan 'friend makan friend-lah'," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.