Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu WNI 4,5 Tahun Disandera Perompak Somalia

Kompas.com - 01/11/2016, 09:46 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

Jika ketahuan, para perompak akan menghukum si pemakan hewan liar dengan mengikat badan hingga berbentuk huruf O.

Para sandera sempat melawan dengan mogok makan. Satu-satunya perlawanan itu dilangsungkan setelah ABK asal Kamboja ditembak di bagian kaki.

Awalnya, ABK asal Kamboja meminta izin untuk buang air besar. Umpatan sempat keluar dari perompak Somalia.

Bertahun-tahun lamanya menetap membuat ABK mengerti bahasa setempat. Umpatan dibalas dengan umpatan.

Karena kesal, si perompak menembak kaki ABK asal Kamboja.

(Baca: Kemenlu: Kepercayaan Keluarga Penting dalam Pembebasan Sandera di Somalia)

"Beruntung peluru tidak menembus tulang. Ada semacam tim dokter tapi obat tidak memadai. Akhirnya dia bisa sembuh setelah beberapa Minggu tidak bisa jalan. Kami tidak terima teman kami diperlakukan begitu. Kami mogok makan," kata Sudirman.

Selain Sudirman, ABK asal Indonesia lainnya adalah Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara; dan Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.

Satu ABK asal Cirebon tidak sempat menginjakkan kaki ke tanah air. Ia meninggal di Somalia diduga karena sakit malaria pada 2014.

Sudirman masih tidak percaya bisa bertemu dengan keluarganya kembali.

Di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin (31/10/2016), Sudirman dan kawan-kawan bertemu lagi dengan keluarga.

(Baca: Ini Kronologi Pembebasan 4 WNI yang Disandera Perompak Somalia Selama 4,5 Tahun)

Isak tangis pecah seketika. Peristiwa itu membuat haru biru siapapun yang melihatnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat terlihat lihat menyeka air matanya. Mewakili ABK lainnya, Sudirman mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang terus berusaha membebaskan warga negaranya.

"Saya bangga jadi WNI. Di mana saat terjadi masalah pemerintah tetap bantu," ucap Sudirman.

Kompas TV Usai Disandera Selama 4 Tahun, 4 ABK Akhirnya Dipulangkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com