Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR Buka Festival Konstitusi dan Anti Korupsi di Universitas Hasanudin

Kompas.com - 24/10/2016, 13:50 WIB
advertorial

Penulis

Ketua MPR Zulkifli Hasan hadir di Aula Baruga Pettarani, Universitas Hasanudin, Makassar, untuk membuka Festival Konstitusi dan Anti Korupsi. Festival yang merupakan hasil kerja sama antara MPR, KPK, Mahkamah Konstitusi, dan Universitas Hasanudin sebagai lembaga pendidikan tersebut digelar Senin (24/10/2016).

Pembukaan Festival Konstitusi dan Anti Korupsi dilakukan dengan pemukulan gendang oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua MK Arief Hidayat, Ketua KPK Ir Agus Rahardjo, dan Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu.

"Saya rasa festival ini adalah agenda penting karena mengetengahkan sebuah tema besar yaitu gerakan anti korupsi," ujar Zulkifli pada konferensi pers.

Zulkifli mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah 71 tahun mengecap kemerdekaan dan 18 tahun menjalani era reformasi. Begitu banyak kemajuan yang sudah dirasakan Indonesia namun nilai-nilai luhur Indonesia malah memudar.

"Bisa dilihat dari banyaknya orang lupa untuk apa dia jadi pejabat, yang tahu hanya bagaimana jadi kaya. Karena itu korupsi marak terjadi. Ini karena kita melupakan konsensus kebangsaan. Tujuan kita merdeka," ujarnya.

Hal senada disampaikan juga oleh ketua MK Arief Hidayat. "Kita sekarang mulai kehilangan visi nasional. Konstitusi sudah jelas bahwa korupsi adalah bentuk perampasan hak rakyat. Karena itu kita perlu bersinergi untuk membangun kesadaran praktik bernegara yang baik," ujarnya.

Sementara Ketua KPK Ir Agus Rahardjo mengatakan bahwa festival ini akan menjadi salah satu wujud menciptakan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda akan bahaya korupsi.

KPK memiliki dua fungsi yaitu pencegahan korupsi dan penindakan. Jika kesadaran akan bahaya korupsi tinggi diharapkan pencegahan dapat berjalan lebih maksimal dan tindak korupsi dapat berkurang.

Festival Konstitusi dan Anti Korupsi juga diwarnai dengan dialog terbuka antara mahasiswa dengan para pimpinan lembaga tinggi negara tersebut. Selain itu juga Pameran Konstitusi dan Anti Korupsi.

Pameran diisi oleh MK yang memamerkan inovasi baru dalam menciptakan transparansi persidangan, komunitas Perempuan Anti Korupsi, serta MPR yang melaporkan kegiatan sosialisasi dan penerapan Empat Pilar MPR RI.

Pada kesempatan tersebut Ketua MPR, Ketua MK, Ketua KPK, dan Rektor Universitas Hasanuddin juga menandatangani deklarasi anti korupsi.

"Ini momentum yang bagus karena yang dibicarakan ini sifatnya mendalam soal korupsi dan konstitusi. Korupsi ini adalah persoalan dan musuh bersama. Korupsi ini dapat dicegah melalui penanaman nilai-nilai, sehingga ini jadi sinergi antara Empat Pilar MPR sebagai ideologi dengan pencegahan korupsi," tambah Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com