Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskriminasi dan Intoleransi Masih Jadi PR Jokowi-Kalla

Kompas.com - 24/10/2016, 06:32 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Diskriminasi dan intoleransi dalam beragama disebut masih kerap terjadi selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani mengatakan, intoleransi, konflik, dan kekerasan atas nama agama masih belum dapat diatasi pemerintah saat ini.

Berdasarkan catatan Setara Institute, dalam dua tahun kepemimpinan Jokowi-Kalla terjadi 197 peristiwa dengan 236 tindakan pelanggaran kebebasan beragama pada 2015.

Sedangkan, 91 peristiwa dengan 113 pelanggaran kebebasan beragama masih terjadi sejak Januari hingga September 2016.

"Janji untuk menjamin hak berkeyakinan tidak terjadi. Kasus-kasus yang menjadi indikator keseriusan pemerintah, seperti Ahmadiyah di Transito dan Syiah Sampang di Sidoarjo tidak ada yang ditangani," ujar Ismail di Kantor Setara Institute, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Selain itu, Ismail juga menyebut produk hukum diskriminatif masih terdapat di berbagai daerah.

Berdasarkan catatan Komnas Perempuan pada Agustus 2016, masih terdapat 421 kebijakan diskriminatif yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara, Setara Institute mencatat ada 73 kebijakan intoleran yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

"Kemendagri memang membatalkan 3.134 peraturan daerah, tetapi seluruh peraturan daerah ini adalah peraturan yang berhubungan dengan investasi dan ekonomi," ucap Ismail.

"Tidak ada satu pun peraturan yang muatannya diskriminatif dibatalkan oleh pemerintahan Jokowi," tuturnya.

(Baca juga: Direktur Setara Instute: Pemerintahan Jokowi-JK Batasi Kebebasan Berekspresi)

Menurut Ismail, masalah tersebut menjadi tugas pemerintah untuk segera diselesaikan.

Pasalnya, pemerintah Jokowi-Kalla pernah berjanji untuk menjamin perlindungan dan hak kebebasan beragama dan berkeyakinan.

"Jadi ini pekerjaan rumah pemerintah yang saya kira belum terpenuhi. Belum ada tindakan konkret yang dilakukan pemerintah," ujar Ismail.

(Baca juga: Dua Tahun Pemerintahan, Jokowi-JK Dinilai Belum Serius Tegakkan HAM)

Kompas TV Jokowi Bentuk Satgas Sapu Bersih Pungli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com