Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Persoalan Politik dan Keamanan yang Dianggap Paling Mendesak Diselesaikan?

Kompas.com - 21/10/2016, 11:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Survei Litbang Kompas menunjukkan, secara umum, tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan angka sekitar 80 persen untuk semua bidang.

Angka ini terlihat di semua bidang penilaian, yakni hukum, ekonomi, politik, dan kesejahteraan sosial. 

Disarikan dari Kompas, 21 Juli 2016, tingkat keyakinan perbaikan kondisi politik dan keamanan pada Oktober 2016 mencapai 80,5 persen.

Pada April 2015, sempat berada di angka 61 persen dan cenderung stagnan hingga akhir tahun.

Namun, tren cenderung meningkat memasuki tahun 2016.

Pada awal 2015 hingga pertengahan tahun, konstelasi politik masih cukup hangat.

Sejumlah isu politik di antaranya hubungan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP), ketegangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, serta usulan nama calon Kepala Polri oleh Presiden.

(Baca: Survei "Kompas": 61 Persen Publik Puas Kinerja Pemerintah, Citra Jokowi Makin Positif)

Kondisi politik yang gaduh itu juga diperparah dengan nuansa pelambatan ekonomi secara nasional.

Harga sejumlah barang pokok dan transportasi telanjur naik setelah sempat ada penaikan harga BBM pada awal tahun.

Meski kemudian harga BBM diturunkan lagi, tetapi tak memperbaiki posisi harga barang-barang.

Sejumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terjadi akibat penutupan beberapa pabrik.

Posisi Presiden dan kabinetnya semakin kuat dengan masuknya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional di pemerintahan.

Dua partai tersebut pada awalnya tergabung dalam KMP sebagai oposisi pemerintah.

Alih-alih tersandera kekuatan politik lawan, kini pemerintah seperti melenggang melaksanakan sejumlah program unggulan seperti infrastruktur dan perbaikan kawasan terluar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com