Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Jokowi-JK, Pimpinan DPR Sebut Sektor Energi Masih Banyak Terbengkalai

Kompas.com - 20/10/2016, 11:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengatakan, sektor energi merupakan salah satu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.

Dalam dua tahun kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, ia menilai, ketahanan energi di Indonesia justru menurun.

"Banyak masalah pengadaan energi yang harus kita kuatkan. Betul-betul banyak yang terbengkalai," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Agus menyebutkan, misalnya sikap pemerintah yang masih mengandalkan bahan baku fosil. Sedangkan fosil adalah energi yang tak terbarukan dan pasti akan ada habisnya.

Padahal, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi telah disahkan 2014 lalu dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai kemandirian energi.

Terlebih, energi panas bumi adalah energi yang ramah lingkungan. (baca: Dua Tahun Jokowi-JK dan Realisasi Membangun Indonesia dari Pinggiran)

"Energi panas bumi betul-betul memenuhi pengendalian climate change. Sekarang energi panas bumi baru termanfaatkan 5 persen, sehingga kita betul-betul harus menguatkan ini," tutur Politisi Partai Demokrat itu.

Agus juga menyoroti masalah pembangunan infrastruktur. Meski masih belum merata se-Indonesia, namun ia menilai pemerintah menunjukan prestasi yang cukup baik di sektor tersebut dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Pemerintah saat ini juga turut menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang penyelesaiannya sempat tertunda pada pemerintahan sebelumnya.

"Tapi masih banyak yang harus diperbaiki dan harus dikuatkan," ujarnya.

(baca: Pramono: Kepuasan Publik atas Jokowi Melebihi Saat Pilpres 2014)

Sektor ekonomi, menurut dia, adalah yang paling perlu digenjot, salah satunya berkaitan dengan daya beli masyarakat.

Meski begitu, pemerintah juga mencetak prestasi pada salah satu program di bidang ekonomi, yaitu penerapan kebijakan pengampunan pajak (Tax Amnesty).

"Tax amnesty menurut saya menunjukan tren perbaikan. Mudah-mudahan bisa mencapai target sampai April 2017," kata Agus.

Kompas TV 2 Tahun Memimpin, Kenerja Jokowi-JK Jadi Sorotan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com