Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan dan Arcandra, Bersatunya "Para Mantan"...

Kompas.com - 14/10/2016, 20:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Kompas TV Alasan Jokowi Tunjuk Duet Jonan - Arcandra

Politisi Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil, misalnya, menilai tidak etis Jokowi kembali mengangkat orang yang pernah dicopotnya.

Menurut Nasir, Arcandra telah melakukan kesalahan fatal karena tidak terus terang soal status kewarganegaraannya.

(Baca juga: Jonan Dilantik Jadi Menteri ESDM, Arcandra Wakil Menteri ESDM)

Ia juga yakin bahwa Jonan sudah melakukan kesalahan fatal sehingga dicopot oleh Jokowi dari jabatan Menhub.

Nasir menilai, ada kesan keduanya dipaksakan untuk kembali membantu pemerintahan .

"Ini kan jadi terlihat seolah ada kepentingan politik yang bermain di balik ini semua. Kan doktor minyak di Indonesia enggak cuma Arcandra, ada apa ini kok terus dipertahankan," tutur Nasir.

"Kalau begitu selama ini dasar pengangkatan menteri itu apa? Kok orang yang pernah diberhentikan dari menteri terus diangkat lagi jadi menteri," tambah dia.

Penjelasan Istana

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo menegaskan, status keduanya sebagai mantan menteri tidak perlu dipermasalahkan.

Johan mengatakan, sejak mencopot Jonan sebagai Menteri Perhubungan, Presiden sebenarnya masih menginginkan Jonan untuk membantu pemerintah.

Bahkan, Presiden sudah mempersiapkan jabatan lain, yakni untuk memimpin holding salah satu sektor badan usaha milik negara.

"Karena dianggap itu tadi yang seperti disampaikan Presiden, Pak Jonan ini orangnya berani, punya integritas, kemudian juga punya kapasitas dan kapabilitas," kata Johan.

Sementara Arcandra sudah mengundurkan diri dari warga negara AS. Ia juga sudah dinyatakan sebagai warga negara Indonesia oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.

Jokowi, kata Johan, berharap kombinasi kemampuan manajerial Jonan dan kompetensi teknis Arcandra di bidang ESDM bisa membuahkan kinerja positif. 

Adapun saat disinggung soal statusnya yang pernah dicopot Jokowi, baik Jonan maupun Arcandra tidak mau berkomentar banyak.

"Kalau kami bekerja ya kan lihatnya juga ke depan," kata Jonan.

"Saya sepakat," sambung Arcandra yang berdiri di samping Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com