Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakon "Satha Kurawa" dan Perwujudan Prajurit TNI yang Berbudaya

Kompas.com - 03/10/2016, 06:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi Gendari merasa kecewa terhadap keputusan Prabu Pandu Dewanata. Gendari menganggap Pandu tidak menepati janji untuk mengawini dirinya.

Pandu tidak mencegah keinginan kakaknya, Dretarasta, yang memilih Gendari menjadi istrinya. Pandu akhirnya mengalah dan memilih Dewi Kunti dan Dewi Madri sebagai pasangan hidup.

Tahta kerajaan Hastinapura pun jatuh ke tangan Pandu, karena kakaknya Dretarasta yang tunanetra tidak bisa menjadi raja.

Gendari merasa malu bersuamikan seorang tunanetra dan merasa dendam kepada Pandu. Gendari bersumpah keturunan yang dia lahirkan akan selalu menentang kekuasaan Pandu beserta putra mahkotanya di Hastinapura.

Drestarasta dan Gendari akhirnya memiliki 100 anak yang dikenal sebagai Wangsa Kurawa. Sedangkan Pandu memiliki lima anak yang tumbuh sebagai kesatria gagah berani Wangsa Pandawa, yakni, Yudhistira, Bima (Werkudoro), Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Rasa dendam, iri hati, dan keserakahan Kurawa terhadap saudara mereka sendiri, wangsa Pandawa, semakin menjadi. Berbagai macam cara licik dan tipu muslihat dilakukan oleh Kurawa untuk merebut dan menguasai tahta kerajaan Hastinapura.

Perseteruan Kurawa dan Pandawa akhirnya berujung pada perang Bharatayudha di padang Kurusetra.

Cuplikan adegan tersebut merupakan bagian dari kisah "Sutha Kurawa" yang dipentaskan dalam bentuk kesenian wayang orang di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016) malam.

Lakon "Sutha Kurawa" digelar dalam rangka memperingati HUT ke-71 Tentara Nasional Indonesia yang jatuh pada 5 Oktober 2016 mendatang.

Menariknya, pagelaran itu tidak hanya didominasi oleh kalangan seniman. Tercatat, sebanyak 148 prajurit TNI ikut terlibat dalam pementasan tersebut, dari pangkat kopral hingga jenderal.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa "Satha Kurawa merupakan hasil kolaborasi antara para seniman, tokoh masyarakat dan prajurit TNI.

Dia menuturkan, HUT ke-71 TNI merupakan momentum yang tepat bagi seluruh jajaran TNI untuk mewujudkan visi-misi pemerintah dalam mewujudkan bangsa yang berkepribadian dan berkebudyaan.

Lakon "Satha Kurawa" sengaja dipilih, sebab mengandung banyak pesan yang bisa dimaknai oleh masyarakat dan juga seluruh prajurit TNI.

"Satha Kurawa ini ceritanya menarik, berawal dari sakit hati seorang wanita. Dendam dan bertekad untuk membunuh semua Pandawa," kata Gatot saat ditemui sebelum pertunjukkan.

"Perang memang penuh dengan siasat, tapi yang jelas perang besar-besaran hanya mengakibatkan penderitaan berkepanjangan. Namun yang jelas bagi prajurit TNI harus selalu siap berperang demi negara," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com