Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Enggak Usah Tanya Uang Tebusan yang Penting Sanderanya Bebas

Kompas.com - 21/09/2016, 13:58 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA., KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta semua pihak tidak terlalu mempersoalkan proses pembebasan tiga sandera Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang sebelumnya disandera kelompok Abu Sayyaf, di Filipina.

Apalagi, sampai timbul pertanyaan ada atau tidaknya uang tebusan dalam upaya pembebasan yang dilakukan pada Sabtu (17/9/2016) lalu.

Menurut Gatot, hal yang harusnya menjadi perhatian adalah keberhasilan dari upaya pembebasan yang dilakukan.

(Baca: Wiranto Minta Pembayaran Tebusan Sandera Abu Sayyaf Tak Perlu Jadi Polemik)

"Enggak usah tanya tebusan, yang penting bagaimana (sanderanya) bebas," ujar Gatot di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (21/9/2016).

Gatot juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Filipina dan Front Nasional Pembebasan Moro atau Moro National Liberation Front (MNLF) karena telah membantu Indonesia membebaskan ketiga sandera tersebut, yakni Lorence Koten, Theodorus Kopong, dan Emanuel.

"Saya sebagai panglima TNI mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Filipina dan angkatan jenderal (bersenjata) Filipina. Yang melakukan upaya bersama-sama MNLF untuk membebaskan sandera," kata dia.

Gatot berharap, enam ABK yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf juga dapat segera bebas.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam membebaskan sandera di Filipina.

(Baca: Menhan: Pemerintah Tidak Keluarkan Sepeser Pun untuk Bebaskan Sandera)

Ketiga sandera yang berhasil dibebaskan, menurut Ryamizard, atas keberhasilan tentara Filipina dan Front Nasional Pembebasan Moro Sekali pun ada pihak keluarga atau simpatisan yang menyerahkan dana dan bantuan kepada kelompok penyandera, Indonesia tidak akan membayar tebusan.

Saat ini, baru tiga warga negara Indonesia yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf. Sementara, satu WNI lainnya yang ikut disandera, masih dalam proses pembebasan.

Mereka merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbendera Malaysia dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia pada bulan Juli lalu.

Kompas TV Pemerintah Tidak Akan Keluarkan Tebusan untuk Bebaskan Sandera

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com